Kisah Baldwin IV, Raja Yerusalem Penderita Kusta Hingga Kematiannya

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 1 Januari 2024 | 15:00 WIB
Ilustrasi Baldwin IV dari Yerusalem, raja penderita kusta dalam catatan sejarah dunia. (Brief History of the World)

Karena tidak ada ahli waris dan kesehatannya yang memburuk dengan cepat, Baldwin IV perlu melindungi takhta dan mengangkat keponakannya Baldwin V ke atas takhta.

Sementara itu, Baldwin IV mencoba menyelesaikan masalah Guy melalui para uskup. Namun ia gagal menemukan solusi pada waktunya. Pada musim semi tahun 1185, dia meninggal pada usia 24 tahun.

Meskipun Baldwin V naik takhta, ia meninggal sekitar setahun kemudian. Guy masih naik takhta. Sayangnya, Saladin menerkam Kota Suci, yang segera jatuh ke tangan pasukannya.

Baldwin IV Dicintai Rakyatnya Sampai Akhir

Baldwin IV adalah raja yang luar biasa. Mengingat semua yang ia lalui dalam hidupnya yang singkat. Ia menghadapi berbagai invasi militer, mengatasi penyakit yang melemahkan, dan masih mampu menjadi pemimpin efeektif bagi rakyatnya.

Rakyatnya mencintainya dan sedih atas kematiannya. Dia adalah pahlawan bagi mereka dan masih dikenang sebagai salah satu raja tentara salib yang hebat.

Yang mungkin lebih mencengangkan adalah bahwa dalam lima kesempatan berbeda, pasukan Shalahuddin yang lebih kuat mencoba mengambil alih kerajaannya, namun ia selalu menjaga kesetiaan rakyatnya dan menahan mereka.

Kusta dulunya adalah penyakit yang sangat disalahpahami. Hal ini sering dianggap sebagai hukuman mati. Dengan pengobatan modern, kini penyakit tersebut dapat disembuhkan.

Jika Baldwin masih hidup saat ini, dia akan terus menginspirasi orang-orang di sekitarnya dan tidak membiarkan penyakitnya membatasi dirinya.