Suramnya Taman Hiburan Raksasa Dekat Hutan Bunuh Diri Aokigahara

By Galih Pranata, Rabu, 3 Januari 2024 | 13:00 WIB
'Aku menemukan tangan dan kakiku menempel di tanah...', ilustrasi dari 'Les Voyages de Gulliver' oleh Jonathan Swift (1667-1745), pewarnaan litografi oleh Frederic Lix (1830-97). (FINE ART AMERICA)

Betapa suramnya legenda dan kisah muram di balik kawasan pendirian taman Gulliver's Kingdom. "Lokasi terkutut di mana ribuan orang akan bertualang ke hutan ini untuk mengakhiri hidup mereka," imbuhnya.

Beberapa orang mengisukan bahwa di dekat lokasi taman yang terlihat ceria ini, pernah ditemukan mayat. "Pada awal tahun 1950-an, para wisatawan melaporkan bahwa mereka menemukan mayat-mayat yang membusuk di Aokigahara," sebut Yana.

Terlepas dari isu miring Aokigahara sebagai hutan bunuh diri, di lokasi tersebut juga berbatasan dengan kawasan yang tak kalah suramnya. Adalah desa Kamikuishiki yang menjadi omongan orang karena menjadi markas besar sekte sesat Aum Shinrikyo.

"Mereka adalah aliran sesat yang melakukan serangan gas Sarin tahun 1995 yang menewaskan 19 orang di kereta bawah tanah Tokyo di Jepang," imbuhnya lagi. Betapa fakta suram ini telah membuat taman hiburan ini menjadi muram.

Martin Lyle yang datang jauh dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, sepakat bahwa taman hiburan itu memiliki konsep yang menakjubkan, tetapi menghadirkan nuansa aneh dan ngeri. Kesunyiannya saat Lyle mengunjungi tempat itu, membuatnya tak mau lagi kesana.

"Pada bulan Oktober 2001, akhirnya taman ini ditutup secara permanen oleh pengelola taman karena sepinya pengunjung," tulis tim Grave Reviews. Mereka menulisnya dalam artikel berjudul Gulliver's Kingdom in Japan, publikasi tahun 2020.

"Sebagaimana kondisinya, setelah ditutup secara resmi, taman hiburan dimakan oleh alam dan zaman, tempatnya terlihat menyeramkan, usang karena terbengkalai," tambahnya. Wajah patung Gulliver terlihat semakin mengerikan.

Tempat atraksi-atraksi dalam taman hiburan dirusak, tubuh patung Gulliver yang mulai rusak dan mendapat coretan sana-sini, semakin terlihat mengerikan ditengah hutan yang suram. 

Satu-satunya orang yang pergi ke sana setelah mengkrak adalah mereka yang tertarik untuk bertualang melihat patung raksasa berkarat. Mengingat fakta bahwa taman ini adalah tujuan populer bagi jutaan wisatawan yang penasaran mengapa taman hiburan ini tidak memenuhi ekspektasi penikmat kisah Gulliver's Travels.

"Setelah bertahun-tahun dibiarkan membusuk, pada 2007, pembongkaran dilakukan secara total, meninggalkan puing-puing di tengah hutan yang mengerikan," tim Grave Reviews menutup tulisannya.