Nebukadnezar II: Diagungkan Sejarah Babilonia, Dikutuk Perjanjian Lama

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 6 Januari 2024 | 10:00 WIB
Lukisan karya Rene-Antoine Houasse tahun 1676 ini menceritakan pembangunan Taman Gantung Babilonia oleh Nebukadnezar II. Taman Gantung ini menjadi proyek pembangunan terbesar dan temegah dalam sejarah Babilonia. (Rene-Antoine Houasse)

Periode inilah yang disebut sebagai Pembuangan Babilonia yang diceritakan dalam Perjanjian Lama. Penaklukkan ini berlanjut antara 589 dan 582 SM karena Kerajaan Yehuda melawan.

Negeri di Kanaan lainnya yang ditaklukkan oleh Nebukadnezar II adalah Tirus, sebuah kota pulau di Lebanon hari ini. Berkat usaha penaklukkan Tirus, militer Kerajaan Babilonia Baru berkembang dengan mengembangkan Angkatan Laut.

Membangun Babilonia

Banyak proyek pembangunan selama kepemimpinan Nebukadnezar II. Dia merenovasi dan memperbarui 13 kotanya dan memperbesar Kota Babilonia.

Nebukadnezar II juga menyelesaikan pembangunan kembali ziggurat—monumen besar seperti piramida—Etemenanki, yang sebenarnya diupayakan sejak Nabopolassar. Beberapa ahli berpendapat, Etemenanki bermenara tinggi mungkin adalah inspirasi Menara Babel dalam Alkitab.

Pembangunan Babilonia begitu pesat dan megah, sampai-sampai bisa dibilang sebagai pusat dunia pada masanya. Sejarah Babilonia pun disebut dalam berbagai catatan peradaban lainnya seperti Herodotus dari Yunani kuno yang terkesan dengan kota ini.

Nebukadnezar II merupakan penyembah dewa utama dalam sejarah Babilonia, Marduk. Dia juga memperlakukan pendeta Marduk dengan baik sehingga sangat dihormati oleh penduduk kota. Pembangunannya pun tidak terlepas dengan penghormatannya kepada Marduk.

Selama pemerintahannya, Nabukadnezar II mengikuti Festival Marduk (Festival Tahun Baru) yang prosesinya dijalankan dengan berserah diri, melepaskan takhta, dan meminta ampunan. Beberapa sarana keagamaan penyembahan Marduk juga dibangun olehnya. 

Dia pun percaya, kemajuan dan kebesaran sejarah Babilonia pada masanya karena ketaatannya kepada Marduk.

Dalam sejarah Babilonia, Gerbang Ishtar adalah pintu masuk utama ke kota Babilonia yang didirikan Nebukadnezar II. Gerbang ini menyiratkan bahwa Babilonia dilindungi dan dipertahankan oleh para dewa dan sebaiknya musuh tidak melawannya. (Radomir Vrbovsky)

Proyek kebanggaan Nebukadnezar II sendiri adalah Gerbang Ishtar dan Jalan Prosesi kota. Dia menyebutkannya dalam prasasti beserta alasan pembangunannya: "Saya menempatkan banteng liar dan naga-naga ganas di pintu gerbang dan menghiasinya dengan kemegahan yang mewah sehingga orang-orang mungkin memandangnya dengan takjub."

Namun, ada satu proyek yang dibangun oleh Nebukadnezar II seperti fiktif: Taman Gantung Babilonia. Dalam sejarah Babilonia, taman ini dibangun atas kecintaannya kepada Amytis dan memperkuat aliansi dengan Media.