Disebutkan, situs itu sangat indah untuk menuruti keinginan Amytis yang rindu kampung halaman. Demi menghibur ratu, Nebukadnezar memboyong banyak tumbuh-tumbuhan eksotis yang dibawa ke wilayah baru untuk membuat taman.
Lokasi Taman Gantung Babilonia masih diperdebatkan karena tidak ada bukti arkeologis yang ditemukan. Cerita pembangunan dan kehadiran Taman Gantung Babilonia berdasarkan catatan Diodorus dari Yunani kuno yang menjumpai taman indah di Ninawa.
Akhir hayat Nebukadnezar II
Kitab Daniel menyebutkan bahwa Nebukadnezar II menjadi gila dengan bertingkah seperti binatang. Nyatanya, tidak ada temuan sejarah dan arkeologi yang membenarkan kejadian ini. Sejarawan berpendapat, sifatnya yang menjadi gila seperti binatang mungkin adalah pencitraan atas Nebukadnezar II yang ambisius dan perlakuannya kepada bangsa Yahudi di Babilonia.
Berdasarkan tablet prasasti yang ditemukan, Nebukadnezar II wafat pada 562 SM. Sebelum wafat, ia menderita sakit keras dan sekarat selama beberapa minggu. Setelah wafat, kepemimpinannya diwariskan kepada Amel-Marduk, putranya. Meski demikian, hubungan Nebukadnezar II dan Amel-Marduk tidak berjalan mulus.
Bahkan, pengangkatan Amel-Marduk sempat terhalang karena dia bukanlah putra mahkota tertua. Sejarawan berpendapat, terdapat perselisihan antara Amel-Marduk dan saudara-saudaranya untuk mewarisi takhta ayahnya.