Gerombolan Emas, Pecahan Mimpi Buruk Eropa dari Kekaisaran Mongol

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 4 Januari 2024 | 17:00 WIB
Serangan Gerombolan Emas, pecahan Kekaisaran Mongol, dalam Pertempuran Mohi, Mei 1241. Pertempuran ini menjadi serangan pertama bangsa Mongol ke Hungaria dan menapaki jejak kekaisaran dari Asia di Eropa selama abad pertengahan. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Berbeda dengan Hulagu Khan, Berke memilih masuk agama Islam. Kekuatan Islam pun mendukungnya dalam dualisme Kekaisaran Mongol yang tengah pecah. Berke menjalin aliansi dengan Kekaisaran Mamluk dari Mesir yang dipimpin oleh Sultan Baibar (1260-1277), yang merupakan musuh dari Hulagu.

Hubungan Gerombolan Emas dan Kekaisaran Ilkhanat terasa begitu alot sejak Mongke Khan, Khan tertinggi Kekaisaran Mongol, wafat pada 1259. Saat itu, Kekaisaran Mongol di ambang perang saudara demi di mana keturunan Jenghis Khan berebut mendapatkan gelar Khan Agung di Karakorum.

Kekaisaran Mongol sendiri kemudian dipimpin oleh Kubilai Khan, saudara kandung Mongke dan Hulagu. Berke seperti ditolak oleh Kekaisaran Mongol, sehingga kesengitan terus terjadi antara Gerombolan Emas dan Ilkhanat. Konflik ini bahkan membuat Berke Khan tewas dalam perjalanan melawan Ilkhanat pada 1266.

Kekuasaan Gerombolan Emas kemudian turun ke Mongke-Temur Khan. Khan baru ini melakukan kampanye lagi menghadapi Bizantium pada 1269, Balkan pada 1275, dan etnis Iran yang disebut sebagai Alan di Kaukasus pada 1277.

Invasi Gerombolan Emas ke Bizantium memaksa Kaisar Mikhael VIII Palaiologos menikahkan salah satu putrinya bernama Euphrosyne Palaiologina dengan Jenderal Nogai Khan.

Pengaruh Gerombolan Emas di Balkan membuka jalur perdagangan baru bagi mereka, memberikan koloni perdagangan untuk Genoa dan Venesia di Azov dan Kaffa. Mereka juga membuka Rusia menjadi jalur perlintasan bagi para pedagang Jerman.

Kepercayaan Gerombolan Emas dan politik luar negeri

Gerombolan Emas pada awalnya, merupakan penganut Tengrisme yang merupakan agama bangsa Mongol dan Buddha. Mualafnya Berke Khan tidak secara langsung merombak kepercayaan pembesar-pembesar Gerombolan Emas.

Peralihan kepercayaan menjadi Islam bagi kerajaan pecahan Kekaisaran Mongol tersebut terjadi saat Muhammad Uzbeg Khan (1313-1341) memimpin. Hubungan dengan Kekaisaran Mamluk di Mesir juga semakin kuat dengan menikahkan salah satu putri Mongol dengan sang Sultan.

Di bawah Uzbeg, ibukota Gerombolan Emas, Sarai, berkembang dengan unsur kebudayaan Islam. Sarai memiliki masjid yang indah dan pemandian umum yang menjadikannya sebagai puncak kejayaan Gerombolan Emas, terutama semasa kekuasaan Janibeg (1342–1357).

Muhammad Uzbeg Khan adalah khan Gerombolan Emas yang mengubah kekaisarannya berbasiskan agama Islam. Pecahan Kekaisaran Mongol ini kemudian bersekutu dengan dunia Islam dan berkembang pesat di Rusia. ( Vasily Petrovich Vereshchagin/Wikimedia Commons)

Selain itu, ada banyak permainan politik luar negeri pada masa pemerintahan Uzbeg. Gerombolan Emas yang juga menjadi sekutu bagi Bizantium, justru bersekutu juga dengan vasal Bulagaria dan menyerang Kekaisaran Bizantium. Dia juga melanjutkan kampanye perang melawan Polandia pada 1340.