Gereja Katolik telah mengakui bahwa penganiayaan terhadap Kesatria Templar tidak dapat dibenarkan. Gereja mengklaim bahwa Paus Klemens ditekan oleh penguasa sekuler untuk menghancurkan tatanan tersebut.
Sebagian besar sejarawan setuju bahwa Kesatria Templar telah dibubarkan sepenuhnya pada 700 tahun yang lalu. Namun, ada beberapa orang yang percaya bahwa ordo tersebut bergerak di bawah tanah dan tetap ada dalam beberapa bentuk hingga hari ini.
Pada abad ke-18, beberapa kelompok, terutama Freemason, menghidupkan kembali beberapa simbol, ritual, dan tradisi kesatria abad pertengahan.
Saat ini, terdapat beberapa organisasi internasional bergaya Kesatria Templar yang dapat diikuti oleh masyarakat.
Kelompok-kelompok ini memiliki perwakilan di seluruh dunia dan bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan tradisi tatanan asli abad pertengahan.
Selama bertahun-tahun, berbagai cerita bermunculan tentang pekerjaan misterius para kesatria. Baru-baru ini, cerita tentang Templar yang legendaris telah dimuat dalam buku dan film populer.
Meski berakhir misterius dan tragis, warisan Kesatria Templar masih bertahan hingga hari ini, menginspirasi banyak sekali karya sastra, seni, dan film.
Beberapa sejarawan menyatakan bahwa Kesatria Templar mungkin diam-diam menjaga Kain Kafan Turin (kain linen yang diyakini ditempatkan pada tubuh Yesus Kristus sebelum dimakamkan). Mereka telah menjaganya selama ratusan tahun setelah sejarah Perang Salib berakhir.
Kehebatan militer, kekayaan, dan pengaruh ordo ini terus memesona dan memikat orang-orang di seluruh dunia. Hal inilqh yang menjadikan Kesatria Templar sebagai salah satu tokoh paling abadi dan penuh teka-teki dalam sejarah Perang Salib.
Meskipun sebagian besar spekulasi ini dianggap fiksi, tidak ada keraguan bahwa Kesatria Templar telah memicu intrik dan daya tarik. Bahkan, ada yang menganggap ordo ini akan terus melakukannya sampai hari ini untuk masa yang akan datang.