Temuan Kehidupan di Bulan Jadi Hoaks Terbesar Sepanjang Masa

By Galih Pranata, Sabtu, 27 Januari 2024 | 13:00 WIB
Litograf kehidupan di bulan dari kisah bertajuk 'The Great Moon' yang dimuat The Sun yang jadi hoaks terbesar sepanjang masa. (Edinburgh Journal of Science/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.idSiapa pun yang membaca surat kabar New York, The Sun pada hari Selasa, 25 Agustus 1835, akan menemukan kisah menarik tentang seorang yang berhasil membuktikan adanya kehidupan di bulan. Berjudul "The Great Moon."

Dalam terbitan tersebut memuat serial enam bagian sepanjang 17.000 kata. Serial itu menggambarkan temuan Sir John Frederick William Herschel, yang merupakan seorang astronom Inggris.

Dalam serial tersebut dikisahkan bahwa Herschel melakukan perjalanan ke Tanjung Harapan pada tahun 1834. Petualangannya itu ia tujukan untuk membuat katalog kekayaan fauna di Belahan Bumi Selatan.

Namun, "Herschel menemukan lebih dari sekadar bintang melalui lensa teleskopnya," tulis Sarah Zielinski kepada Smithsonian Magazine dalam artikelnya The Great Moon Hoax Was Simply a Sign of Its Time, terbitan 2 Juli 2015.

Seri pertama dalam surat kabar The Sun di tahun 1835 itu menyebutkan bahwa Herschel tidak hanya menemukan planet-planet di luar tata surya, tapi juga menyelesaikan atau mengoreksi hampir setiap permasalahan utama dalam astronomi matematika!

Kisah tersebut kemudian menggambarkan bagaimana Herschel berhasil menciptakan lensa teleskop raksasa dengan diameter 7,3 meter dengan berat 7 ton—enam kali lebih besar dari lensa terbesar hingga saat ini—dan membawanya dari Inggris hingga Afrika Selatan.

Kemudian kisah pada seri kedua, dimulai dengan penemuan tanda-tanda kehidupan di bulan melalui pengamatan teleskop. Pengamatan itu menunjukkan adanya tumbuh-tumbuhan, bersama dengan pantai berpasir putih dan rangkaian piramida berbentuk ramping.

Selain itu, sudah mulai terlihat juga kawanan hewan berkaki empat berwarna coklat, mirip bison, ditemukan di bawah naungan beberapa hutan di daratan bulan. Adapun terlihat di sebuah lembah, kambing-kambing bertanduk satu, berwarna timah kebiruan, unicorn.

Kehidupan di bulan dalam versi Welsh. (Wikimedia Commons)

Di bagian ketiga, digambarkan lebih banyak hewan yang terdokumentasikan. Terlihat rusa kecil, zebra mini, dan berang-berang berkaki dua. Mereka menggendong anak-anaknya seperti manusia, dan bergerak dengan gerakan meluncur.

Seri-seri dari pengamatan Sir John Herschel terus dinanti-nanti. Sampai akhirnya hal menggemparkan diterbitkan pada seri keempat. Terlihat makhluk yang tampak seperti manusia!

Pengamatan tentang makhluk mirip manusia di bulan itu diperkirakan memiliki tinggi tubuh sekitar 121 cm. Uniknya, mereka memiliki sayap dan dapat terbang. "Secara ilmiah, (Herschel) menyebut mereka sebagai Vespertilio-homo (manusia kelelawar)," imbuh Sarah.

Serial-serial selanjutnya menambahkan tentang progres kehidupan yang sudah diungkapkan sebelumnya. Terdengar mengesankan. Penulis artikel tersebut pada awalnya tidak diketahui publik.

Namun kemudian, Richard Adams Locke secara terbuka mengakui tentang "The Great Moon" sebagai penulisnya, baru pada tahun 1840. Ia mengakui itu dalam sebuah surat kabar mingguan New World.

Setelah merampungkan enam seri kisah menakjubkan Herschel mengungkap temuan tentang kehidupan di bulan, Locke menyebut bahwa serial tersebut dimaksudkan sebagai sindiran yang merefleksikan pengaruh agama terhadap sains.

Namun, para pembaca sudah kadung menyukai kisah yang menggemparkan tersebut. Sebagian orang tak kalah untuk memercayai tulisan Locke dan kisah Herschel sebagai kisah nyata. Tulisan Locke segera dicetak ulang di berbagai surat kabar di seluruh Eropa.

Publikasi dan persebaran media massa yang memuat kabar itu, menyebut akhir dari perjalanan Herschel dalam membuktikan kehidupan di bulan dengan mengatakan bahwa lensanya terbakar hingga tidak lagi dapat digunakan.

Salah satu litograf yang memperkuat kisah hoaks kehidupan di bulan dari serial 'The Great Moon' yang populer sejak 1835. (Wikimedia Commons)

Semua menjadi heboh. Bahkan, "sebuah publikasi di Italia sampai memuat litograf indah yang merinci apa yang telah ditemukan Herschel," terusnya. Banyak yang meyakini tentang kehidupan di bulan sebagai kebenaran Injil.

Saking hebohnya, salah satu litograf yang dibuat itu hingga kini dipajang di galeri baru Dibner di Museum Nasional Sejarah Amerika dalam pameran “Fantastic Worlds: Science and Fiction 1780-1910.

Sindiran Locke terhadap ajaran Injil yang kerap memadukan pada ilmu sains, telah diyakini sebagai suatu kenyataan dan temuan hebat di zamannya. Locke seperti berhasil mengabadikan kebohongan pada pembaca yang tidak menaruh curiga sama sekali.

Adapun tokoh Sir John Herschel adalah tokoh nyata yang dikenal sebagai astronom dan orang yang berkontribusi di bidang fotografi. Ia hidup sekitar tahun 1792 hingga 1871 dan meninggalkan banyak temuan yang mencerahkan hingga namanya diabadikan di banyak tempat.

Meskipun dalam catatan sejarah Herschel benar-benar melakukan perjalanan ke Afrika Selatan dan Tanjung Harapan, ia tidak pernah mengeklaim penemuannya tentang kehidupan di bulan. Dan, Locke sejatinya hanya menulis artikel satir belaka.

Setelah kabar hoaks itu, faktanya, The Sun meroket. Mereka mampu menjual cetakan berita lebih banyak dari jumlah penjualan sebelumnya. Meskipun, kisah "The Great Moon" adalah kisah kontroversial, juga Locke yang dianggap menjiplak karya sebelumnya.