Tantangan Industri Pariwisata Gunung Demi Menarik Wisatawan Lokal

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 17 Januari 2024 | 15:21 WIB
Mendaki gunung merupakan kegiatan luar ruang yang cukup populer. Industri pariwisata gunung punya banyak potensi di Indonesia, namun minatnya masih rendah. Solusinya: kolaborasi. (Freepik)

Hanya saja, kegiatan pendakian selalu dianggap sebagai kegiatan yang melelahkan dan berbahaya. Padahal, dengan ketersediaan paket wisata dan pemandu gunung, pendakian lebih dimudahkan.

Selain dianggap melelahkan dan berbahaya, tantangan pariwisata gunung juga muncul dari tantangan pariwisata umumnya di Indonesia. Transportasi akses pariwisata lebih mahal di dalam negeri ketimbang ke luar negeri.

Belum lagi, perkembangan kebudayaan di luar negeri juga menarik masyarakat Indonesia untuk bisa berwisata ke luar negeri. Menjawab tantangan ini, pegiat pariwisata, khususnya pendakian gunung, perlu berkolaborasi dengan pihak lainnya seperti membangun rute perjalanan baru. 

Heben menyayangkan, Indonesia memiliki banyak gunung. Daya tariknya bahkan memikat pelancong dari luar negeri. Hanya saja, ketersediaan wisata pendakian gunung belum mantap. Promosi yang memberi kesan pendakian gunung ramah buat berbagai kelompok di dalam negeri pun kurang dikenal.

"Menurut saya, kita perlu membangun generasi yang cinta kepada mountain tourism. Oleh karena itu, kita perlu membangun generasi yang cinta dengan alam. Insya Allah, teman-teman berkolaborasi ASPINDO dan APGI untuk membuat semacam outdoor tourism, kemasan adventure yang dibuat-buat bukan dengan penderitaan, tetapi enjoyable, fun!" tukas Heben.