Nasib Akhir Kesatria Templar Dituduh Homoseksual dan Sembah Baphomet

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 19 Januari 2024 | 12:33 WIB
Kesatria Templar dalam sejarah Perang Salib adalah ordo militer yang kuat dan kaya. (The Print Collector/ Getty Images)

Kejatuhan Kesatria Templar

Pada tahun 1307, Philip memerintahkan penangkapan semua Kesatria Templar di Perancis, menuduh mereka melakukan berbagai kejahatan, termasuk menyembah berhala misterius yang dikenal sebagai Baphomet, terlibat dalam tindakan homoseksual, dan menyangkal keilahian Kristus. 

Tuduhan tersebut sebagian besar tidak berdasar, namun Kesatria Templar menjadi sasaran penyiksaan brutal dan dipaksa untuk mengakui kejahatannya.

Pengadilan dan penganiayaan terhadap Ksatria Templar berlangsung selama beberapa tahun, dan banyak anggota ordo tersebut dibakar atau dipenjara seumur hidup.

Pada tahun 1312, Gereja Katolik secara resmi membubarkan ordo tersebut, dan aset mereka disita oleh raja dan bangsawan lainnya.

Nasib para Ksatria Templar yang tersisa diselimuti misteri, dengan banyak teori dan legenda seputar kematian mereka.

Beberapa orang percaya bahwa ordo tersebut bergerak di bawah tanah dan terus ada secara rahasia mempengaruhi jalannya sejarah.

Yang lain menyatakan bahwa Kesatria Templar memiliki pengetahuan dan peninggalan rahasia, termasuk Cawan Suci, yang masih tersembunyi hingga hari ini.

Meski berakhir misterius dan tragis, warisan Kesatria Templar masih bertahan hingga hari ini, menginspirasi banyak sekali karya sastra, seni, dan film. 

Kehebatan militer, kekayaan, dan pengaruh ordo ini terus memesona dan memikat orang-orang di seluruh dunia, menjadikan Kesatria Templar salah satu tokoh paling abadi dan penuh teka-teki dalam sejarah Perang Salib.