Kucing Dihormati dalam Sejarah Mesir Kuno, Bagaimana dengan Anjing?

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 19 Januari 2024 | 17:00 WIB
Anubis, dewa kematian berkepala anjing atau serigala di sejarah Mesir kuno. (Wikimedia Commons)

Ketika seekor anjing kesayangan mati, keluarga mereka berduka di depan umum seperti yang mereka lakukan terhadap anggota keluarga manusia, termasuk mencukur alis mereka.

Anubis

Anubis adalah salah satu dewa tertua dan paling abadi di Mesir. Ia digambarkan sebagai sebagai pria berkepala anjing hitam. Seperti tanah gelap Sungai Nil, warna hitam melambangkan regenerasi dan kelahiran kembali.

Anubis memimpin mumifikasi, menjaga makam, dan membimbing jiwa menuju akhirat. Dalam mitologi Mesir kuno, ia melindungi orang hidup dan orang mati dari kejahatan.

Istilah modern Anubis berasal dari bentuk Yunani dari kata Mesir Anpu, yang berarti 'pembusukan'. Orang Mesir kuno memanggilnya dengan banyak julukan, termasuk Orang Barat Pertama, Dia yang Berada di Gunung Suci, Anjing yang Menelan Jutaan Orang, Tuan Rahasia, dan Penguasa Tanah Suci.

Gambar paling awal dari Anubis telah ditemukan di makam kerajaan dari Dinasti Pertama Mesir, yang berlangsung dari tahun 3150 hingga 2890 SM. Para ahli percaya bahwa dewa berkepala anjing ini ada hubungannya dengan anjing liar yang dilindungi makam tersebut.