Mengapa Penis pada Lukisan Kuno Jauh Lebih Kecil Dibanding Saat Ini?

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 20 Januari 2024 | 09:00 WIB
Salah satu gambar pria telanjang dalam lukisan kuno. Ukuran penis pria dalam lukisan-lukisan kuno ternyata sangat kecil jika dibandingkan dalam lukisan-lukisan zaman sekarang. (Jean Auguste Dominique Ingres via Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sekelompok peneliti menyelidiki ukuran penis pada lukisan-lukisan kuno. Penelitian yang mengamati ukuran penis manusia seperti yang digambarkan dalam lukisan selama berabad-abad itu menemukan bahwa penis manusia telah berkembang secara signifikan selama tujuh abad terakhir, khususnya pada abad ke-20.

Tim peneliti ingin menilai ukuran penis ideal sepanjang zaman, dan bagaimana ukuran penis ideal pria telah berubah oleh perbedaan budaya.

“Tampaknya logis bahwa perubahan dalam persepsi ukuran penis ideal akan tercermin dalam lukisan yang menggambarkan penis,” tulis tim dalam penelitian mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki penggambaran ukuran penis dalam seni dan mengevaluasi persepsi ukuran penis dalam konteks sejarah selama tujuh abad terakhir.

Para peneliti pertama kali berusaha menemukan lukisan laki-laki telanjang sebanyak mungkin selama berabad-abad. Mereka mencari variasi "laki-laki telanjang" di beberapa situs seni populer dan mengaturnya berdasarkan jangka waktu.

Untungnya, tidak ada kekurangan penggambaran laki-laki telanjang dari zaman Renaisans dan seterusnya, dan tim mengidentifikasi 232 lukisan dari 21 negara yang cocok untuk penelitian ini, meskipun dengan bias Eropa. Penggambaran penis yang sedang ereksi tidak mereka pakai dalam penelitian ini, begitu pula lukisan anak-anak.

Karena skala dan jarak sulit diukur dalam lukisan (apakah penis pria itu berukuran raksasa atau dia hanya berdiri di dekat seekor kuda kecil?) para peneliti cenderung memilih mengukur rasio penis dengan telinga, atau rasio penis dengan hidung karena keduanya setara "berdasarkan rasio emas".

Hal ini memberikan angka yang dapat dibandingkan antarperiode waktu. Patokannya, angka kurang dari 1 berarti ukuran penis digambarkan lebih kecil dari telinga atau hidung pemiliknya, dan 1 berarti berukuran sama.

“Selama abad ke-15 dan ke-16, meskipun jumlah lukisan manusia telanjang meningkat pesat, penis tetap digambarkan berukuran agak kecil,” tulis tim peneliti. Mereka mencatat bahwa panjang penis yang digambarkan tidak banyak berubah selama beberapa abad berikutnya hingga tahun 1800-an.

Namun, sejak abad ke-19 dan seterusnya, gambar penis mulai menjadi lebih besar secara proporsional.

Sebagai contoh, antara tahun 1400-1999 rata-rata rasio penis terhadap telinga/hidung adalah 1,0585 dan 0,9545 untuk tahun 1500-1599. Pada periode tahun 1600-1699 rata-rata rasio itu menjadi 0,9623 dan berubah menjadi 1,0024 pada periode 1700-1799.

Pada periode tahun 1800-1899 rata-rata rasio itu masih mirip seperti periode sebelum-sebelumnya, yakni 0,9409. Namun kemudian rata-rata rasio itu menjadi jauh lebih besar pada periode 1900-1999 menjadi 1,2074 dan naik lagi menjadi 1,5761 pada periode tahun 2000-an.

Mengapa ukuran penis meningkat secara tiba-tiba selama satu abad terakhir?