Nationalgeographic.co.id – Atlas adalah seorang Titan yang terkenal karena kekuatan dan kecerdasannya yang luar biasa di mitologi Yunani kuno.
Atlas adalah pemimpin para Titan dalam perang mereka melawan raja para dewa Olympian, Zeus. Atlas dikutuk untuk menanggung beban bola langit selama-lamanya. Menurut versi lain, dia ditunjuk sebagai penjaga pilar yang memisahkan bumi dan langit.
Atlas juga merupakan dewa yang mengajar umat manusia dalam seni astronomi, alat yang digunakan oleh pelaut dalam navigasi dan petani dalam mengukur musim.
Peran-peran ini sering digabungkan dan Atlas menjadi dewa yang memutar langit pada porosnya, menyebabkan bintang-bintang berputar.
Dia adalah tokoh populer dalam mitologi Yunani kuno, dan muncul dalam kisah para pahlawan seperti Hercules dan Perseus.
Sosok Atlas dalam mitologi Yunani kuno berhubungan erat dengan bumi dan benda langit lainnya, Atlas juga merupakan ahli astronomi, geografi, dan navigasi.
Atlas memiliki keluarga besar yang memiliki koneksi melintasi mitologi Yunani kuno. Menurut tradisi yang paling terkenal, ia adalah putra Titan Iapetus dan Oceanid Clymene. Meskipun ada versi lain yang menyatakan bahwa ibunya adalah Asia (juga seorang Oceanid).
Nama Atlas kemungkinan besar berasal dari kata Yunani kuno yaitu tlēnai, yang berarti menanggung. Hal ini mungkin digunakan untuk merujuk pada reputasi Atlas sebagai pembawa bola langit. Namun, beberapa sarjana modern bersikeras bahwa nama Atlas berasal dari pra-Yunani.
Etimologi alternatif menunjukkan asal usul nama Atlas di Afrika Utara, yang menghubungkannya dengan Pegunungan Atlas di barat laut Afrika. Menurut teori ini, nama Yunani “Atlas” berasal dari kata adrar, kata Berber untuk pegunungan yang melambangkan Titan yang terkutuk.
Atlas memiliki beberapa saudara laki-laki, termasuk Prometheus, Epimetheus dan Menoetius. Beberapa sumber menyebutkan tiga saudara tambahan: Anchiale, Buphagus, dan Dryas di mitologi Yunani kuno.
Atlas memiliki sejumlah kekasih, termasuk Hesperis, Pleione, dan Oceanid Aethra di mitologi Yunani kuno.
Atlas Mencoba Menipu Hercules di Mitologi Yunani Kuno
Atlas muncul beberapa kali dalam kisah pahlawan Yunani. Salah satunya dalam Dua Belas Pekerjaan Hercules atau Heracles.
Hercules adalah putra Zeus dengan wanita fana, Alcmene dalam mitologi Yunani kuno. Dalam hidupnya, Hercules dibuat menderita oleh Hera, istri Zeus yang cemburu dengan kehadirannya.
Kisah Hercules dengan Atlas berawal ketika Atlas membantu Hercules mengambil satu apel emas. Apel, yang disimpan di kebun Hera, dirawat oleh Hesperides, putri Atlas (karena itulah nama mereka, Apel Hesperides).
Atlas setuju untuk mengambil apel tersebut, hanya meminta agar Hercules mengangkat bola langit saat dia pergi.
Dalam mitologi Yunani kuno, ketika Atlas yang tidak terbebani akhirnya kembali dengan membawa apel, dia melihat kesempatan untuk terbebas dari kutukannya selamanya. Dia mencoba menipu Hercules.
Atlas menawarkan untuk mengantarkan apel untuknya, dengan tujuan meninggalkan Hercules untuk menanggung beban abadinya.
Hercules mengetahui tipu muslihat tersebut dan meminta Atlas untuk memegang bola langit sejenak sementara dia mengatur ulang jubahnya. Ketika Atlas setuju, Hercules mencuri apel emas tersebut, meninggalkan Titan untuk menanggung beban langit sekali lagi.
Namun dalam versi lain, Hercules membangun Pilar Heracles untuk menopang langit atas nama Atlas. Dia kemudian membebaskan Atlas dari hukumannya, sama seperti dia membebaskan saudara laki-laki Atlas, Prometheus, dari elang yang dikirim setiap hari untuk memakan hatinya.
Atlas dan Perseus di Mitologi Yunani Kuno
Atlas juga muncul dalam kisah Perseus, pahlawan legendaris dalam mitologi Yunani kuno. Menurut Metamorphoses karya Ovid, Perseus melakukan perjalanan ke kerajaan Atlas di barat laut Afrika dan meminta perlindungan, mengklaim bahwa ia adalah putra Zeus.
Atlas menolak, karena ia telah menerima ramalan yang meramalkan jatuhnya kerajaannya di tangan salah satu keturunan Zeus.
Dalam kemarahannya, Perseus menggunakan kepala Medusa untuk mengubah Atlas menjadi pegunungan berbatu, yaitu pegunungan Atlas.
Kisah Atlas dalam mitologi Yunani kuno tetap menjadi tokoh terkemuka dalam budaya populer modern. Nama Samudera Atlantik dapat ditelusuri ke Atlas.
Meski secara tidak langsung, orang dahulu menyebut perairan ini sebagai “Lautan Atlas”, yang menjadi asal muasal nama saat ini. Hal serupa juga terjadi pada Pegunungan Atlas, yang diyakini Ovid sebagai wujud fisik Titan yang membatu.
Istilah Atlas juga digunakan untuk merujuk pada buku peta. Penggunaan ini berasal dari abad keenam belas, ketika Gerardus Mercator—bapak proyeksi Mercator—mendedikasikan peta dunianya kepada Titan kuno yang pernah bertugas mengangkat langit.
Gambaran ikonis Atlas yang memikul dunia di pundaknya telah digambarkan dalam patung yang tak terhitung jumlahnya. Salah satu contoh paling terkenal berdiri di depan Rockefeller Center di New York City.
Penggambaran Titan juga muncul di seluruh arsitektur Eropa, membuatnya tampak seolah-olah Atlas menopang struktur di atasnya.