Pendidikan Mesopotamia kuno sebagian besar berfokus pada literasi – kemampuan membaca dan menulis – dengan tulisan paku merupakan keterampilan yang sangat menantang untuk dikuasai siswa.
Juru tulis dilatih selama sekitar 12 tahun. Namun, hanya sedikit orang Sumeria yang melek huruf karena rumitnya tulisan paku.
Seperti disebutkan sebelumnya, guru bisa menjadi pendisiplin yang keras dalam pengajarannya. Sebaliknya, mereka menghukum kesalahan dan ketidaktaatan dengan cambuk, sehingga menimbulkan harapan akan kepatuhan dan kerja keras dari siswanya.
Siswa belajar banyak mata pelajaran selain membaca dan menulis, seperti matematika, sejarah, geografi, zoologi, botani, astronomi, teknik, kedokteran, dan arsitektur.
Meskipun pendidikan hanya tersedia bagi kalangan elite dan kaya, siswa masih harus bekerja cukup keras untuk mempelajari keterampilan juru tulis.
Latihan terus-menerus, pengulangan lisan, membaca berbagai teks, dan model menyalin adalah metode belajar mengajar yang utama.
Penyalinan skrip yang tepat adalah yang paling berat dan menjadi ujian keunggulan dalam pembelajaran. Secara keseluruhan, masa pendidikan dalam sejarah Mesopotamia kuno merupakan perjalanan yang panjang dan berat bagi siswa.
Pada akhirnya, lulusannya bisa menjadi pendeta dengan lebih banyak pelatihan atau bekerja sebagai juru tulis untuk militer, istana, kuil, atau bisnis.
Lulus Sistem Pendidikan
Setelah menerima pendidikan di Mesopotamia kuno, siswa dapat mengejar berbagai profesi dan peran penting untuk berfungsinya masyarakat.
Salah satu jalur karier yang jelas namun menonjol adalah sebagai juru tulis, seperti kebanyakan guru mereka. Hal ini melibatkan pencatatan dan pengelolaan catatan tertulis untuk bisnis, kuil, dan pemerintah.