Hercules, Pahlawan yang Baik atau Jahat di Mitologi Yunani Kuno?

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 22 Januari 2024 | 19:00 WIB
Hercules adalah pahlawan hebat dalam mitologi Yunani kuno. (Wikimedia Commons)

Athena menjatuhkan sang pahlawan dari kegilaannya dengan sebuah batu tapi sudah terlambat. Menyadari perbuatannya, Hercules diliputi kesedihan dan penyesalan. 

Dalam usahanya mencari penebusan, dia menemui oracle di Delphoi untuk meminta cara membersihkan noda dari jiwanya. Sang peramal memberi tahu Hercules bahwa satu-satunya cara dia bisa membersihkan noda tersebut adalah dengan melakukan 10 pekerjaan untuk sepupunya Eurystheus, Raja Tiryns.

Kisah ini adalah peristiwa yang memulai epik paling terkenal dalam keseluruhan mitologi Yunani, Dua Belas Pekerjaan Hercules.

Kisah Kematian Iphitos dan Hercules

Sebuah peristiwa yang akhirnya berujung pada kematian Iphitos tentu menjadi titik kritis bagi kehidupan Hercules. Hal ini terjadi saat dia kembali ke Tiryns setelah dua belas pekerjaannya selesai. 

Hercules berhenti di kota Oechalia di mana Raja Eurytus memberikan tantangan kepada sang pahlawan. Dia akan menikahkan putrinya jika dia ingin mengalahkan Eurytus dan putra-putranya dalam kontes memanah.

Tidak mengherankan, Hercules memenangkan kontes tersebut tetapi Eurytus menarik kembali kata-katanya. Dia takut sang pahlawan akan membunuh putrinya, Iole, seperti yang dia lakukan terhadap anak-anak sebelumnya bersama Megara dalam keadaan haus darah.

Hercules meninggalkan kota dengan marah dan tidak lama kemudian, 12 ekor kuda Raja Eurytus dicuri. Mereka mulai menuduh pahlawan melakukan perbuatan tersebut tetapi Iphitos, putra Eurytus, menganggap Hercules tidak bersalah.

Iphitos mengundang sang pahlawan untuk membantunya menemukan pencuri sebenarnya dan tinggal sebagai tamu Hercules di Tiryns.

Hercules kemudian mengundang Iphitos ke atas tembok kastil untuk mendiskusikan langkah mereka selanjutnya dalam menemukan pencuri tersebut.

Tiba-tiba, Hercules dilanda haus darah dan melemparkan sang pangeran dari tembok kastil hingga kematiannya.

Atas kejahatan ini, Hercules terpaksa mengabdi pada Ratu Ompale dari Lydia selama 15 bulan di mana dia akan diberikan serangkaian pekerjaan baru lagi. 

Dia harus meninggalkan istrinya, Deianira, sepanjang waktu. Banyak yang memperdebatkan apakah pahlawan Yunani, Hercules, benar-benar bersalah atas kejahatan pembunuhan yang dilakukannya. 

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Hercules adalah penjahat karena kekejamannya, tetapi Hera yang menjadi dalang sebenarnya di balik semua itu. 

Hercules adalah pahlawan yang selalu berada di sisi umat manusia meskipun dia adalah seorang manusia setengah dewa di mitologi Yunani kuno.