Kisah Aspasia, Pelacur dan Ahli Retorika di Sejarah Yunani Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 24 Januari 2024 | 13:00 WIB
Aspasia menurut filosofi kuno adalah guru dan ahli retorika. Sementara versi lain menyebut dia adalah pelacur berkelas di sejarah Yunani kuno. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Aspasia, yang hidup pada abad kelima SM dikagumi sekaligus terkenal pada masanya dalam sejarah Yunani kuno. Dia bekerja sebagai hetaira atau pelacur

Di zaman Yunani kuno, pelacur bukan hanya ada di rumah bordil tapi juga dari wanita yang berpendidikan. Biasanya mereka menjadi tamu di simposim atau pesta minum di rumah-rumah pribadi. 

Lahir di kota Miletus di pantai timur Laut Aegea, Aspasia berlayar ke barat melintasi lautan, sebuah petualangan yang berani pada masa itu. Kemudian, tiba di Athena pada awal tahun 440 SM selama Zaman Keemasan. Di sanalah dimulainya kehidupannya yang penuh intrik.

Namun di sisi lain, sosok Aspasia menurut pandangan filosofi kuno adalah wanita yang cerdas, guru dan ahli retorika.

Pericles Jatuh Cinta pada Aspasia

Athena, di bawah kepemimpinan Pericles berada di dekat puncak kekayaan dan kekuasaannya. Di sana, Aspasia mencari nafkah sebagai hetaira atau pelacur. Mungkin awal yang tidak menjanjikan, namun Aspasia luar biasa dalam hal-hal yang membawanya ke tingkat pengalaman dan pengaruh yang luar biasa.

Saat berada di Athena, dia bertemu dengan pria yang merupakan seorang jenderal, negarawan, dan pemimpin demokrasi Athena yaitu Pericles. Dia jatuh cinta padanya, dan dengan itu dimulailah salah satu kisah cinta terbesar selama berabad-abad. 

Dalam sejarah Yunani kuno, Pericles terlahir sebagai bangsawan dan menjadi pemimpin demokrasi Athena.

Pericles jatuh cinta begitu dalam pada Aspasia sehingga menceraikan istrinya yang sah untuk tinggal bersama Aspasia.

Perempuan pada masa itu menjalani kehidupan terpencil dan berada di bawah pengawasan kerabat laki-laki mereka. Aspasia unik karena dia berpikiran mandiri dan bergerak bebas di dunia pria, dan Pericles menyukai keunikan itu.

Seperti yang ditunjukkan oleh filsuf Plato dan yang lainnya dalam tulisan mereka, Aspasia adalah seorang wanita dengan perspektif dan penilaian yang luar biasa.