Kisah Aspasia, Pelacur dan Ahli Retorika di Sejarah Yunani Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 24 Januari 2024 | 13:00 WIB
Aspasia menurut filosofi kuno adalah guru dan ahli retorika. Sementara versi lain menyebut dia adalah pelacur berkelas di sejarah Yunani kuno. (Public domain)

Saat menjelajahi politik Athena, dan tantangan aliansi Athena yang kompleks dengan kota-kota Yunani lainnya, Pericles menyukai kecerdasannya dan memanfaatkan nasihatnya.

Ketika Aspasia dan Pericles memiliki seorang putra, Pericles the Younger, Aspasia menghadapi tantangan baru.

Ironisnya, beberapa tahun sebelum bertemu dan jatuh cinta dengan Aspasia, Pericles telah mengesahkan undang-undang di Majelis Demokratik Athena yang melarang siapa pun menjadi warga negara Athena kecuali kedua orang tuanya adalah warga negara. 

Karena Aspasia berasal dari Miletus, kewarganegaraan bagi Pericles Muda tampaknya mustahil. Tidak terpengaruh, Aspasia bertekad untuk mendapatkan kewarganegaraan Athena yang berharga bagi putranya, dan akhirnya dia berhasil.

Namun semua tidak berjalan mulus bagi Pericles dan Aspasia. Hubungan mereka adalah skandal besar Zaman Keemasan Athena, dan pengetahuan tentang hal itu bergema sepanjang sejarah hingga ke zaman kita sekarang.

Fitnah Aspasia Dimulai

Pada tahun 431 SM, Perang Peloponnesia di Athena dan aliansinya melawan Sparta dimulai. Perang memberi para penulis drama cara baru untuk menjelek-jelekkan Aspasia.

Mereka menyebutnya sebagai Helen baru dari Troy — wanita yang memikat dan terkenal yang di pundaknya Homer menyalahkan perang dalam Iliad dan Odyssey.        

Aristophanes, penulis drama Komik Athena paling terkenal, Acharnians. Dalam karangannya itu, terdapat serangkaian peristiwa absurd yang menyalahkan Aspasia karena menyebabkan Perang Peloponnesia.

Eupolis, rekan muda Aristophanes, mengikuti jejaknya. Eupolis menyebut Aspasia sebagai “Helen” dalam drama pertamanya, Prospaltians.

Kemudian menyebut namanya dan membuat singgungan lain padanya dalam tiga karya berikutnya. Demikian pula karya-karya penyair komik lainnya.

Seperti drama tragis besar Athena karya Aeschylus, Sophocles, Euripides, dan lainnya, karya tersebut dipentaskan di festival sebelum siaran langsung Yunani di amfiteater yang didedikasikan untuk dewa anggur Dionysos.