Selidik Asal-usul Osireion, Kuil Misterius di Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 24 Januari 2024 | 19:00 WIB
Osireon adalah kuil dalam sejarah Mesir kuno yang terletak di Abydos, di belakang Kuil Kamar Mayat Seti I. (Wikimedia Commons)

Besarnya ukuran dan berat batu-batu ini telah menyebabkan banyak orang mempertanyakan bagaimana prestasi arsitektur seperti itu bisa dicapai dengan peralatan dan metode yang diyakini tersedia pada periode Kerajaan Baru.

Selain itu, tata letak struktur dan elemen desain, seperti tidak adanya prasasti dan penggunaan garis lurus serta sudut siku-siku, tidak lazim untuk kuil-kuil Mesir pada masa itu.

Fitur menarik lainnya adalah kesejajaran Osireion. Strukturnya berorientasi ke arah utara, tingkat presisi yang menunjukkan pengetahuan lanjutan di bidang astronomi dan matematika. 

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Osireion tidak hanya berfungsi untuk tujuan keagamaan atau penguburan, tetapi mungkin juga untuk tujuan astronomi atau penanggalan. 

Tidak adanya elemen dekoratif yang biasa ditemukan di kuil-kuil Mesir lainnya—seperti prasasti hieroglif, lukisan dinding, atau patung. Hal ini semakin menjadi misteri.

Seolah-olah Osireion dirancang untuk menjadi fungsional dan bukan sebagai hiasan, namun fungsi pastinya masih sulit dipahami.

Penelitian Modern

Situs ini ditemukan oleh arkeolog Flinders Petrie dan Margaret Murray dalam sejarah Mesir kuno. Mereka melakukan penggalian situs tersebut pada tahun 1902–1903. Sir William Matthew Flinders Petrie, adalah seorang Egyptologist Inggris dan pelopor metodologi sistematis dalam arkeologi dan pelestarian artefak. 

Dia menjabat ketua Egyptology pertama di Inggris, dan menggali banyak situs arkeologi terpenting di Mesir bersama istrinya, Hilda Petrie. Beberapa orang menganggap penemuannya yang paling terkenal adalah Prasasti Merneptah.

Margaret Alice Murray adalah seorang Egyptologist, arkeolog, antropolog, sejarawan, dan folklorist Anglo-India. Pada tahun 1902–03 ia ikut serta dalam penggalian Petrie di Abydos, Mesir, dan di sana ia menemukan kuil Osireion dan musim berikutnya menyelidiki pemakaman Saqqara.

Terlepas dari perbedaan gaya yang besar antara Osireion dan monumen Kerajaan Baru lainnya, banyak ahli Mesir Kuno yang memuji Merenptah. Alasan mengapa dibangun pada tingkat rendah masih menjadi misteri. 

Banyak yang berpendapat bahwa Seti I memilih tempat khusus di Abydos ini sebagai kuilnya karena Osireion sudah ada di sana. Bangsa Mesir, sepanjang sejarahnya, secara teratur merenovasi monumen-monumen tua sambil menambahkan karya seni baru.