Kim Sisters, Grup K-Pop yang Mendunia dalam Sejarah Musik Korea

By Laurensia Felise, Jumat, 26 Januari 2024 | 16:40 WIB
Grup musik asal Korea Selatan, Kim Sisters, bersama dengan aktor sekaligus produser film Dean Martin (kedua dari kiri). Kim Sisters meraih kesuksesan sejak kedatangannya di Amerika Serikat pada akhir 1950-an . Mereka menjadi bagian sejarah musik Korea. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Industri musik Korea Selatan atau K-Pop kian mendunia belakangan ini. Namun, K-Pop sejatinya memiliki perjalanan sejarah musik yang panjang.

Banyak penggemarnya yang mengenal musisi dan grup musik bergenre ini pada zaman masuknya Hallyu atau gelombang budaya Korea pada era 2000-an. Akan tetapi, sejarah kehadiran musiknya bisa ditelisik, setidaknya sekitar 70 tahun yang lalu ketika kehadiran Kim Sisters.

Kim Sisters—atau kita bisa menyebutnya Kim Bersaudari—adalah grup musik pop pertama dan bersejarah dari Korea Selatan yang hadir sejak masa Perang Korea pada 1950-an. Anggotanya terdiri atas tiga orang: Kim Sook-ja (Sue) dan Kim Ai-ja yang merupakan sepasang saudari, serta sepupu mereka Kim Min-ja (Mia) yang kemudian menjadi saudari angkat keduanya.

Sue dan Ai-ja besar dari pasangan yang terkenal di bidang musik, yaitu komposer Kim Hai-song dan penyanyi Lee Nan-young. 

Kim Sisters didirikan oleh Lee dengan bekal beberapa rekaman musik Amerika Serikat yang dibeli di pasar gelap, setelah Kim wafat pada era Perang Korea.

Ketika itu tentara Amerika Serikat membutuhkan hiburan. Kim Bersaudara yang dibentuk oleh Lee juga dibuat menyerupai gaya grup-grup musik barat yang populer pada masanya, seperti Andrew Sisters dan McGuire Sisters.

Meski Sue, Ai-ja, dan Mia belum memahami kata-kata dalam bahasa Inggris, mereka belajar membaca lirik-lirik dalam lagu-lagu Amerika Serikat. Cara mereka mengingatnya adalah berdasarkan suara.

Sebagaimana dilansir dari Neon Museum Las Vegas, grup musik ini kemudian populer di kalangan para tentara Amerika Serikat yang berada dalam kamp militer di Korea Selatan selama masa penampilan mereka pada 1953 sampai 1958.

Tidak hanya tampil di depan para tentara, Kim Sisters juga belajar meningkatkan penampilan mereka dan memainkan alat musik setidaknya selama periode lima tahun tersebut. Kombinasi gaya bermusik yang penuh semangat, vokal yang lembut, serta penampilan musik khas barat seperti country dan salsa kemudian menjadi alasan kepopuleran grup musik Korea Selatan tersebut.

Jatuh Bangun Karir Kim Sisters di Negeri Paman Sam

Mulai pada akhir 1950-an, Kim Sisters mulai menarik perhatian sejumlah pihak yang berkaitan dengan industri musik Amerika Serikat. Bob McMackin, mantan tentara yang kemudian menjadi promotor musik, menjadi orang pertama yang membawa Kim Sisters ke Amerika Serikat dan mengenalkannya kepada publik.

Situasi Korea Selatan saat itu masih sebagai negara republik yang baru berdiri. Kesempatan Kim Sisters untuk berkarir di Negeri Paman Sam membuat ketiganya didaulat sebagai "duta kebudayaan khusus" setelah mendapatkan visa perjalanan. Hal inilah yang kemudian membuat mereka dianggap sebagai wajah dari Korea Selatan selama berada di Amerika Serikat.

Akan tetapi, sepak terjang Sue, Ai-ja, dan Mia di Amerika Serikat sontak membuat ketiganya semakin menarik perhatian. Pada 1959, mereka mulai tampil untuk pertama kalinya. Saat itu produser musik Tom Ball mengundang mereka ke Las Vegas untuk membawakan penampilan selama empat minggu.

Dalam wawancara Mia Kim kepada The Korea Times, dia menceritakan bahwa kontrak Kim Sisters dengan Ball di Hotel Thunderbird merupakan kontrak pertama yang mereka dapatkan. Kesuksesan dari acara ini kemudian berlanjut pada penampilan perdana ketiganya di acara televisi milik Ed Sullivan.

Alhasil, Sullivan terus mengundang mereka selama lebih dari 20 kali di program ragam acara malam miliknya. Tak hanya itu, Kim Sisters juga diberikan kesempatan untuk melakukan berbagai penampilan di gedung pertunjukan, klub malam, dan hotel di Las Vegas.

Hanya dalam waktu singkat, penampilan mereka bisa mengalihkan perhatian publik yang hadir dalam acara tersebut. Kunci kesuksesan Kim Sisters terdapat pada kemampuan menyajikan nyanyian yang harmonis dan memiliki ciri khas, serta bermain 20 alat musik secara bergantian pada setiap penampilan.

"Kami juga membuat kepribadian di atas panggung yang menghibur, Anda tahu, kami punya peran yang spesifik. Sook-ja (Sue) tinggi dan menarik, Ai-ja merupakan komedian yang lucu dan saya adalah rekan Ai-ja dalam komedi dengan ekspresi datar. Jadi warga Amerika mencintai kami dengan cepat," jelas Mia.

Keberhasilan inilah yang membawa Kim Sisters dalam periode kesuksesannya selama era 1960-an. Salah satu bentuk kesuksesannya adalah jadwal tur di luar Amerika Serikat yang cukup padat. Mereka tampil di Kanada, Italia, dan berbagai negara Eropa lainnya.

Lebih lanjut dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Occasional Paper Series, Kim Sisters dikenal di tengah ketertarikan publik terhadap budaya, penggambaran, dan rupa fisik oriental yang eksotis nan misterius. Dengan ketertarikan inilah, Kim Sisters harus menyesuaikan citra publik masa itu.

Sebagai dampak dari pemikiran sempit Amerika Serikat terhadap perempuan Asia Timur yang "eksotis", lagu-lagu orisinal mereka memiliki kombinasi "Oriental" dan khas Amerika yang membingungkan.

Situasi ini diperparah dengan keterasingan Kim Sisters yang terus menerus dijadikan sebagai pemikat perhatian publik dan eksploitasi pendapatan oleh Tom Ball, manajer panggung kedua sekaligus agen mereka.

Pernikahan, Awal dari Berakhirnya Grup Musik Kim Sisters 

Meski telah mendunia, baik di luar negeri maupun di negeri sendiri, perpecahan Kim Sisters tetap tidak bisa dihindarkan. Mia bercerita bahwa selama grup musik tersebut masih aktif, Lee Nan-young melarang mereka untuk berpacaran meski akhirnya tidak bisa menghentikan saat kehidupan ketiganya mulai melibatkan berbagai laki-laki.

"Akhirnya ketika saya menikah dengan Tommy Vig, seorang musisi Hungaria dan pemain perkusi jazz terkenal yang tampil di hotel yang sama dengan kami, lalu [kami] pindah ke Los Angeles, grup tersebut bubar," ujarnya kepada Korea JoongAng Daily.

Dia juga menambahkan bahwa saat ketiganya memiliki pasangan masing-masing, mereka juga mulai memiliki berbagai argumentasi dan konflik yang berujung pada keluarnya Mia pada 1970. Setelahnya, Kim Sisters sempat aktif pada 1970-an dengan mengundang kakak tertua Sue dan Ai-ja untuk menggantikannya.

Pada 1987, Ai-ja meninggal akibat kanker paru-paru dan ini membuat Sue akhirnya mengundang para saudaranya untuk tampil bersama di Las Vegas hingga era 1990-an. Kolaborasi antarsaudara ini kemudian dikenal sebagai Sue Kim and The Kim Brothers, meski pada akhirnya grup ini tidak bertahan lama.