Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Hades adalah dunia bawah dalam mitologi Yunani, tempat bagi para roh yang telah meninggal. Hades berada jauh di dalam tanah atau di perut Bumi.
Hades dijaga oleh dewa yang juga memiliki nama yang sama, yaitu Dewa Hades. Hades merupakan penguasa mutlak di sini, dan merupakan figur yang menakutkan bagi orang yang masih hidup.
Namun sebenarnya, di manakah pintu masuk ke dunia bawah Hades? Bisakah orang hidup masuk ke sana?
Menurut catatan orang-orang Yunani kuno, mereka mengaitkannya dengan sejumlah tempat di dunia nyata.
Hal ini utamanya terkait dengan pintu masuknya. Teks Yunani kuno menempatkan pintu masuk ke Hades di lokasi tertentu di Yunani.
Heracles dan pintu masuk ke Hades
Dalam legenda Herakles yang melakukan dua belas tugas, pekerjaan terakhirnya mengharuskan dia turun melalui pintu masuk Hades.
Hercules (Heracles dalam bahasa Yunani) mungkin adalah salah satu pahlawan paling terkenal dalam mitologi Yunani dan Romawi. Menurut legenda, Hercules adalah setengah dewa, lahir dari ibu manusia dan ayahnya Zeus, keturunan dewa.
Saat Herakles melayani Raja Eurystheus, Hercules menyelesaikan prestasinya yang paling terkenal, yaitu Dua Belas Pekerjaan.
Tugas-tugas besar ini telah berlangsung selama berabad-abad. Banyak di antaranya telah diadaptasi ke dalam berbagai versi kisah Heracles, termasuk Hercules versi Disney.
Dia harus melakukan perjalanan ke dunia bawah untuk menangkap Cerberus, anjing Hades yang menjaga pintu masuk. Dia juga menyelamatkan Theseus saat dia berada di sana.
Kisah Heracles yang melewati pintu masuk Hades telah berkontribusi besar dalam mempopulerkan lokasinya dalam sumber-sumber modern.
Yang terkenal, Heracles pergi ke Tanjung Taenarum untuk menemukan pintu masuk Hades. Ini adalah ujung Semenanjung Mani, tanjung sebelah barat yang membentuk Teluk Laconia.
Namun, terlepas dari cerita yang berkaitan dengan Heracles, ada banyak catatan lain yang menempatkan pintu masuk ke Hades di lokasi ini.
Ini adalah tradisi yang jelas sudah ada sejak Pindar, yang ditulis pada awal abad kelima SM. Namun, ada juga bukti kuat bahwa hal ini berasal dari zaman Homer dan Hesiod pada abad ketujuh SM.

Tanjung Taenarum
Apa yang kita ketahui tentang Tanjung Taenarum? Untuk alasan apa orang Yunani kuno menempatkan pintu masuk ke Hades di sana?
Salah satu fakta penting adalah tanjung ini merupakan bagian paling selatan Yunani. Oleh karena itu, dari sudut pandang tertentu, bumi dapat dengan mudah dianggap sebagai ‘ujung bumi’.
Fakta penting lainnya adalah Tanjung Taenarum mempunyai penampilan yang sangat mengkhawatirkan.
Ini bukan bagian yang menyenangkan dari Yunani. Sejarawan dan penjelajah Tim Severin menggambarkannya sebagai berikut:
“Semenanjung Mani adalah salah satu bagian paling suram dan paling menakutkan di Yunani, sebuah punggungan batu yang kasar dan hancur yang menjorok ke Mediterania."
"Dari laut, Mani terlihat suram, sebuah kumpulan tebing curam yang gersang, coklat keabu-abuan, dan abu-abu, jurang, dan punggung tengah yang tinggi dengan hampir tidak ada tanaman hidup yang terlihat."
"Tanjung Taenarum adalah ujung dunia yang alami. Tempat itu sebenarnya adalah tempat tinggal paling ujung di daratan utama Yunani."
Selain itu, kita mengetahui bahwa ada ramalan orang mati di Tanjung Taenarum, yang semakin menegaskan lokasinya sebagai pintu masuk ke Hades.
Pintu Masuk Hades dalam Catatan Awal Yunani
Meskipun catatan paling awal yang secara eksplisit menyebutkan pintu masuk ke Hades di Tanjung Taenarum tampaknya adalah Pindar, terdapat bukti mengenai tradisi ini sejak Hesiod dan Homer.
Dalam Theogony karya Hesiod, penyair Yunani menulis tentang Tartarus. Ini adalah tingkat dunia bawah yang lebih rendah dari Hades.
Dalam mitologi Yunani, istilah Tartarus dapat merujuk pada dua hal, yakni sebuah entitas dan tempat.
Sebagai entitas, Tartarus adalah salah satu makhluk pertama yang muncul di alam semesta sebelum para dewa.
Sedangkan sebagai tempat, Tartarus adalah bagian dari neraka, yakni jurang terdalam di Dunia Bawah atau dunia kematian yang menjadi penjara dan tempat penyiksaan banyak makhluk jahat.
Dalam Theogony, Hesiod menyebutkan tiga penjaga Tartarus dan menempatkan mereka di “tempat lembap di ujung bumi yang luas.”
Beliau juga menyebut tempat ini sebagai “tempat Malam dan Siang mendekat dan saling menyapa.”
Deskripsi pertama jelas cocok dengan Tanjung Taenarum. Deskripsi kedua hampir sama dengan baris dalam Odyssey karya Homer, di mana ia menggambarkan tanah kaum Laestrygonian.
Di sinilah “jalur siang dan malam saling berdekatan.”
Berdasarkan kisah nyata dari perjalanan di Odyssey, Tim Severin dengan meyakinkan mengidentifikasi negeri Laestrygonians dengan sebuah tempat di semenanjung Mani bagian selatan.
Bukti ini menunjukkan bahwa pintu masuk ke Hades (dan lebih jauh lagi, Tartarus) dikaitkan dengan Tanjung Taenarum setidaknya sejak zaman Hesiod dan Homer pada abad ketujuh SM.