Ada Pengaruh Kristen, Asal-usul Angka 13 Dipercaya sebagai Angka Sial

By Utomo Priyambodo, Rabu, 7 Februari 2024 | 11:00 WIB
Angka 13 dipercaya oleh banyak orang sebagai angka sial. Namun ternyata ada juga yang meyakininya sebagai angka keberuntungan. (Leo Reynolds/Flickr)

Contoh bagusnya adalah Taylor Swift, yang bisa dibilang artis musik wanita paling sukses dalam sejarah. 13 adalah angka keberuntungannya.

“Saya lahir pada tanggal 13. Saya berusia 13 tahun pada hari Jumat tanggal 13. Album pertama saya meraih emas dalam 13 minggu. Lagu #1 pertama saya memiliki intro berdurasi 13 detik,” kata penyanyi itu kepada MTV dalam sebuah wawancara.

Yudas pergi dari Perjamuan Terakhir. (Carl Bloch (834-1890)/Public Domain)

Awal Baru 13

Gagasan bahwa tiga belas adalah angka perubahan, transformasi, tampaknya muncul setelah angka dua belas.

Angka dua belas telah lama dipandang dalam kebudayaan kuno sebagai representasi kelengkapan, kesempurnaan, keseluruhan, dan bahkan tatanan kosmis.

Ada dua periode dua belas jam dalam sehari, dua belas bulan lunar dalam tahun matahari, dua belas dewa Olympian, dua belas Pekerjaan Hercules, dua belas putra Yakub, dua belas suku Israel, dua belas murid Yesus, dan bahkan dua belas hari Natal. .

Namun, tersembunyi di balik apa yang disebut angka “lengkap” dua belas adalah angka yang mewakili “ketidaklengkapan”, atau sesuatu yang baru, sesuatu yang baru saja dimulai: tiga belas.

Konsep permulaan baru yang dikaitkan dengan angka tiga belas juga lazim dalam Yudaisme.

Mereka tidak memandang tiga belas sebagai angka sial, melainkan sebagai angka penting yang melambangkan permulaan baru dan keberuntungan.

Anak-anak Yahudi menjadi dewasa penuh pada usia 13 tahun (di Bar/Bat Mitzvah), bertanggung jawab untuk mematuhi semua hukum Yahudi ( mitzvoth).

Ketika Israel didirikan pada 1948, pemerintahan pertamanya mempunyai tiga belas anggota. Alasannya, para pendirinya mengatakan bahwa mereka “membutuhkan semua keberuntungan yang bisa mereka peroleh”.