Lama Dikungkung Tirani, Bagaimana Sejarah Sepak Bola Palestina?

By Galih Pranata, Minggu, 11 Februari 2024 | 07:00 WIB
Potret klub sepak bola St. George’s School, Jerusalem, di tahun 1909. Klub ini menandai sejarah awal sepak bola di Palestina. (St. George’s School archive, Jerusalem)

James menulisnya dalam artikel yang berjudul Palestine national team train amid ‘constant feeling of anxiety’ terbitan 13 Januari 2024. Artikel ini dirilis di saat Tim Nasional Sepak Bola Palestina berlaga di ajang Asia Cup di Qatar.

"Selama tiga bulan terakhir, Rami Hamadi, kiper timnas Palestina dan rekan satu timnya telah berlatih bersama, makan bersama, bermain bersama, dan menyaksikan tragedi di Gaza yang terjadi dari jauh bersama-sama," sebut James kepada Aljazeera.

Menurut Rami Hamadi, "ini bukan situasi yang baik untuk bermain atau mencari nafkah, karena tragedi mencekam yang terjadi pada masyarakat kami di Gaza." 

"Pikiran kami tertuju pada rakyat kami di Palestina karena kami melihat setiap hari apa yang terjadi," terusnya. 

Tiga minggu setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, memicu kematian ratusan warga sipil Israel dan pemboman berikutnya di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 23.000 orang di sana.

Sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan perempuan. Di saat yang sama, tim Palestina meninggalkan Tepi Barat melalui jalur darat menuju Yordania jelang dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Lebanon dan Australia.

Akibat aktivitas masuk dan keluar Jalur Gaza tidak mungkin dilakukan, hanya dua pemain dari Gaza yang diikutkan ke dalam skuad timnas Palestina.

Kedua pemain itu adalah bek Mohammed Saleh dan striker Mahmoud Wadi. Mereka bergabung dengan skuad, yang sebelumnya  bermain untuk klub di Mesir. Segera mereka menyusul ke Doha untuk Piala Asia 2024.