Sejarah Mesir Kuno: Alasan Pria Memakai Riasan, demi Menyenangkan Dewa

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 11 Februari 2024 | 11:21 WIB
Bukan hanya wanita saja, pria di sejarah Mesir kuno memakai riasan. (History Defined)

Nationalgeographic.co.id – Pria dan wanita dalam catatan sejarah Mesir kuno sama-sama memakai riasan. Bangsa Mesir Kuno sering disebut sebagai salah satu peradaban paling inovatif. Dari piramida hingga tradisi keagamaan, sejarawan dan ilmuwan telah terpesona selama berabad-abad dengan praktik mereka.

Salah satu norma budaya yang memiliki dampak jangka panjang dan terus menjadi daya tarik adalah cara pria dan wanita di Mesir kuno mengenakan riasan.

Ritual kecantikan ini tidak hanya dilakukan pada wanita, laki-laki, sejak 4000 SM, menghiasi riasan tebal seperti eyeliner dan mengecat alis.

Namun kenapa mereka memakai riasan? Bagaimana mereka mengembangkan produk ini tanpa teknologi modern saat ini? 

Berdasarkan tulisan, karya seni, dan artefak yang ditemukan, masyarakat Mesir kuno sangat memperhatikan penampilan fisik mereka.

Dari mengecat rambut hingga mengecat kuku, banyak standar kecantikan saat ini yang dipraktikkan berabad-abad yang lalu baik oleh pria maupun wanita di sejarah Mesir kuno

Namun tidak seperti kebanyakan produk kecantikan masa kini, orang Mesir Kuno menggunakan sumber daya dari alam sekitar mereka untuk membuat riasan.

Zat seperti perunggu, kohl (lebih dikenal sebagai galena), oker, dan henna biasanya digunakan untuk menambah warna pada riasan, sedangkan lemak hewani berfungsi sebagai pengemulsi pada bahan-bahan tersebut.

Meskipun galena atau kohl digunakan untuk mengecat mata atau alis menjadi hitam, perunggu atau tembaga dapat digunakan untuk memberi warna hijau pada kelopak mata.

Bahan-bahan tersebut diaplikasikan dengan menggunakan tongkat, gading, atau kayu. Namun, bukan hanya pria berstatus tinggi yang memakai riasan, tetapi juga populer di seluruh kelas sosial.

Perbedaan antara tata rias Mesir kelas atas dan bawah terletak pada tempat penyimpanan riasan yang rumit dan wadah yang digunakan keluarga kerajaan untuk menyimpan bahan-bahannya.

Orang Mesir yang kaya akan memiliki kotak riasan yang terbuat dari gading dan kayu berukir, sementara warga kelas bawah akan menggunakan stoples, pot, dan wadah kecil untuk menyimpan kreasi riasan mereka.