Sejarah Mesir Kuno: Alasan Pria Memakai Riasan, demi Menyenangkan Dewa

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 11 Februari 2024 | 11:21 WIB
Bukan hanya wanita saja, pria di sejarah Mesir kuno memakai riasan. (History Defined)

Dewa matahari, Horus, yang sering digambarkan sebagai elang, memiliki corak wajah yang menyerupai tradisi tata rias pada masa itu.

Eyeliner gelap membuat mata tampak seperti burung yang meniru Horus. Ra, dewa matahari, adalah Dewa kuno lainnya yang diyakini orang akan memberi mereka perlindungan jika mereka memakai riasan.

Dengan berpenampilan seperti dewa-dewa ini dan melakukan segala daya untuk menyenangkan mereka, orang Mesir kuno percaya bahwa mereka akan diberikan kekuatan dan perlindungan serupa.

Kota-kota Mesir Kuno yang paling padat penduduknya terletak di sepanjang Sungai Nil. Meskipun subur, kondisi ini juga menghadirkan unsur alam yang keras seperti terik matahari, lalat, dan serangga.

Hal ini ditambah dengan panas ekstrem di Mesir, mendorong orang-orang menggunakan riasan untuk mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Eyeliner, khususnya, digunakan sebagai sumber perlindungan dari unsur alami tersebut. Mirip dengan bagaimana atlet mengecat wajah mereka dengan warna hitam untuk melindungi dari sinar matahari, celak di sekitar mata orang Mesir juga membantu dalam membelokkan sinar matahari yang keras.

Praktek melukis hitam di sekitar mata adalah hal biasa di seluruh kelompok kelas dan jenis kelamin. 

Mereka juga percaya bahwa riasan mereka menawarkan kekuatan penyembuhan yang “ajaib”. Hal ini kemudian terbukti kebenarannya.

Dengan menambahkan kohl di sekitar mata, orang Mesir Kuno mengira mereka akan aman dari infeksi dan juga membantu mengusir lalat.

Meskipun pada saat itu belum terbukti, para ilmuwan telah mengkonfirmasi bahwa celak yang digunakan oleh orang Mesir Kuno benar-benar mencegah infeksi mata, berkat timbal yang ditemukan di banyak produk riasan yang mereka buat. 

Meskipun timbal bersifat racun bagi tubuh, timbal juga membantu meningkatkan oksida nitrat, yang membantu sistem kekebalan tubuh.

Orang Mesir kuno percaya bahwa begitu mereka meninggal, jiwa mereka akan menjalani kehidupan lain di dunia spiritual.

Karena mereka percaya bahwa tidak ada jaminan masuk ke alam baka, mereka melakukan banyak hal untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk perjalanan yang akan datang ini.

Riasan dan kosmetik telah ditemukan di ruang pemakaman Ratu dan Raja yang berpangkat lebih tinggi, menunjukkan bahwa mereka khawatir tentang bagaimana penampilan fisik mereka akan berdampak pada kehidupan di akhirat.

Dampak Hari Ini

Mulai dari pemain sepak bola yang mengenakan warna hitam pada mata hingga menggambar eyeliner bergaya mata kucing, tren kecantikan saat ini secara unik mirip dengan tren kecantikan di sejarah Mesir kuno berabad-abad yang lalu.

Meskipun pria saat ini cenderung tidak memakai riasan, tidak dapat disangkal bahwa praktik Mesir kuno masih memengaruhi norma kecantikan dan mode saat ini.