Apa Jadinya Jika Aleksander Agung Menginvasi Kekaisaran Romawi?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 18 Februari 2024 | 14:30 WIB
Alekander Agung dalam sebuah detail mosaik. Seandainya Aleksander menguasai Italia setelah Persia, mungkin Kekaisaran Romawi yang hebat tidak pernah ada dalam sejarah. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Selain itu, ternyata Makedonia pernah berencana menguasai Kekaisaran Romawi. Titus Livius, sejarawan di masa Romawi kuno yang hidup antara sekitar 59 SM dan 17 M menjelaskan, Makedonia di bawah Aleksander I dari Epiros (370 SM- 331 SM), paman Aleksander Agung, sempat mencoba menguasai Italia.

Koloni-koloni Yunani kuno di Italia. Jika Aleksander Agung berencana menguasai Italia dan mencegah kebangkitan Kekaisaran Romawi, ia harus mendekati koloni-koloni ini untuk memperkuat kekuatannya di Italia. ( Future Perfect At Sunrise/Wikimedia Commons)

Ekspedisi pertama menuju Italia itu didorong oleh permintaan koloni Yuani Taras di pesisir selatan Italia. Mereka ingin melawan beberapa suku Italia seperti Lukania dan Brutill. Ekspedisi itu dimulai pada 334 SM, dua tahun setelah Aleksander Agung naik takhta di Makedonia.

Aleksander I terbunuh dalam pertempuran pada 331 SM. Pasukannya pun kalah. Mungkin karena jenderal-jenderal terbaik Makedonia dan Yunani saat itu sedang diborong Aleksander Agung menghadapi kekuatan Kekaisaran Persia.

Bisa jadi, Aleksander Agung mengingat kematian pamannya, dan secara pribadi menaruh dendam pada Italia. Jika hal ini benar, dia mungkin akan mengerahkan kekuatannya ke Kekaisaran Romawi.

Tentunya, tidak ada yang bisa mengalahkan Aleksander Agung untuk menguasai Italia. Apa lagi, sistem Romawi kala itu bersifat republik yang rentan terjadi pergolakan politik internal. Aleksander Agung juga menguasai Laut Mediterania dan pesisir-pesisirnya di timur, sehingga mudah memobilisasi dari laut dan darat.

Sayangnya, yang menghentikan Aleksander Agung adalah kematiannya dan perpecahan politik internal Makedonia.

Jika benar-benar terjadi, mungkin ceritanya akan berbeda di Eropa dan Timur Tengah tanpa kehadiran Kekaisaran Romawi yang nyatanya kini disegani dalam sejarah. Yunani tidak akan jatuh pada abad kedua SM dan Mesir masih dikuasai orang Yunani tanpa pernah adanya invasi Romawi pada 30 SM.