Nationalgeographic.co.id—Dalam dunia mitologi Yunani kuno yang rumit, dewa cinta mempunyai tempat terhormat. Sebagian yang terkenal adalah Aphrodite dan Eros. Lalu bagaimana nasib dewa cinta yang kurang dikenal?
Para dewa mengatur setiap aspek alam fisik dan keberadaan manusia. Namun, cinta mempunyai tempat yang sangat penting, diwujudkan melalui berbagai figur ilahi.
Di satu sisi dan di jantung narasi surgawi ini berdiri Aphrodite. Dia adalah dewi cinta, kecantikan, dan hasrat yang paling termasyhur.
Aphrodite terkenal karena kecantikannya yang menakjubkan dan kekuatan yang dia berikan terhadap hati para dewa dan manusia. Mitos dan ceritanya telah memikat penonton selama berabad-abad.
Keunggulannya dalam bidang sastra dan seni menyoroti statusnya sebagai perwujudan cinta dan ketertarikan yang klasik dalam jajaran dewa Yunani.
Di sisi lain, Eros sering digambarkan sebagai dewa muda dan nakal yang memegang busur dan anak panah. Dia adalah sosok cinta dan hasrat yang penuh gairah dalam mitologi Yunani.
Putra Aphrodite, anak panahnya dapat menyalakan api cinta di hati para dewa dan manusia, melambangkan kekuatan ketertarikan dan hubungan yang tak tertahankan.
Namun, cakupan cinta dalam mitologi Yunani kuno jauh melampaui daya tarik kedua dewa ini.
Sejumlah dewa yang kurang dikenal, masing-masing mewakili dimensi cinta dan kasih sayang yang berbeda. Siapa saja mereka?
Himeros: Dewa Cinta Tak Berbalas Yunani
Himeros, sering digambarkan dengan sayap untuk menavigasi hati manusia dengan cepat, melambangkan kerinduan dan keinginan kuat yang terkait dan cinta tak terkendali.
Sebagai pendamping Aphrodite dan Eros, ia memainkan peran penting dalam dinamika cinta, menekankan bahwa keinginan tidak selalu mengarah pada kepuasan.