Dalam upaya yang diperhitungkan untuk memadamkan bara terakhir dinasti Argead, Cassander memerintahkan pembunuhan Aleksander IV dan Roxana pada tahun 309 SM.
Mereka diam-diam dieksekusi di benteng Amphipolis, memastikan bahwa tidak ada pewaris langsung Aleksander Agung yang menantang pemerintahannya.
Dengan kematian mereka, garis keturunan langsung dinasti Argead, yang telah memerintah Makedonia selama berabad-abad berakhir secara brutal.
Namun, kerajaan luas yang dibangun Aleksander tidak bersatu kembali di bawah satu bendera.
Sebaliknya, negara ini terus mengalami fragmentasi, dengan berbagai Diadochi dan keturunan mereka mendirikan dan mengkonsolidasikan kerajaan dinasti mereka sendiri.
Periode Helenistik berikutnya menyaksikan kebangkitan beberapa kerajaan kuat. Hal ini termasuk dinasti Ptolemeus di Mesir, Kekaisaran Seleukia di Asia, dan dinasti Antigonid di Makedonia.
Kerajaan-kerajaan ini, meskipun merupakan entitas yang terpisah, meneruskan pengaruh budaya dan administratif dari penaklukan Aleksander Agung.
Budaya, bahasa, dan struktur pemerintahan Yunani menyebar ke seluruh wilayah ini, yang mengarah pada periode Helenisasi yang berdampak pada wilayah mulai dari Mesir hingga perbatasan India.