Perjalanan Kuno: Seperti Apa Rasanya Berwisata bagi Orang Romawi Kuno?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 22 Februari 2024 | 09:00 WIB
Jalanan di era Romawi kuno. Bagaimana rasanya menjadi orang Romawi kuno yang suka bepergian dan berwisata? (Dirk.heldmaier/Wikimedia Commons)

Kayu tersebut ditarik oleh banyak kuda, memiliki empat roda, atap kayu melengkung, tempat duduk yang nyaman, bahkan ada yang berbentuk suspensi untuk membuat perjalanan lebih nyaman.

Bangsa Romawi juga memiliki sesuatu yang setara dengan truk kita saat ini: plaustrum. Plaustrum dapat membawa beban berat, memiliki papan kayu dengan empat roda tebal, dan ditarik oleh dua ekor lembu.

Kecepatannya sangat lambat dan hanya dapat menempuh jarak sekitar 15 hingga 25 kilometer per hari.

Cara tercepat untuk melakukan perjalanan dari Roma ke Napoli adalah dengan estafet kuda atau cursus publicus.

Hal ini merupakan layanan pos yang dikelola negara dan layanan yang digunakan untuk mengangkut pejabat (seperti hakim atau orang dari militer). Sertifikat yang dikeluarkan oleh kaisar diperlukan agar layanan tersebut dapat digunakan.

Serangkaian stasiun dengan kuda segar dan cepat dibangun secara berkala (kira-kira delapan mil atau 12 kilometer) di sepanjang sistem jalan utama.

Perkiraan seberapa cepat seseorang dapat melakukan perjalanan menggunakan cursus publicus bervariasi.

Sebuah studi oleh A.M. Ramsey dalam "The speed of the Roman Imperial Post" (Journal of Roman Studies) memperkirakan bahwa perjalanan pada umumnya dilakukan dengan kecepatan 41 hingga 64 mil per hari (66 - 103 kilometer per hari).

Oleh karena itu, perjalanan dari Roma ke Napoli akan memakan waktu kurang lebih dua hari menggunakan layanan ini.

Karena rodanya yang terbuat dari besi, kereta Romawi menimbulkan banyak kebisingan. Itu sebabnya mereka dilarang memasuki kota-kota besar Romawi dan sekitarnya pada siang hari.

Mereka juga merasa kurang nyaman karena kurangnya suspensi, membuat perjalanan dari Roma ke Napoli cukup bergelombang.

Untungnya, jalan-jalan Romawi mempunyai stasiun yang disebut mansiones (berarti "tempat tinggal" dalam bahasa Latin), tempat orang Romawi kuno dapat beristirahat. Rumah-rumah mewah setara dengan tempat istirahat jalan raya kita saat ini. Kadang-kadang mereka memiliki restoran dan rumah kos di mana orang Romawi dapat minum, makan, dan tidur.