Ketika Teori Aristoteles Berpengaruh terhadap Kehidupan Modern

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 24 Februari 2024 | 13:00 WIB
Aristoteles, filsuf asal Yunani kuno yang terkenal dalam sejarah dunia. (Public domain)

Plato mengakui Aristoteles sebagai murid terbesarnya. Menurut Philoponus, menyebutnya sebagai “pemikir aliran.” jika Aristoteles tidak hadir dalam perkuliahan, Plato akan berkata: “intelek tidak ada di sini.” 

Plato percaya bahwa dunia fisik adalah manifestasi dari dunia Bentuk atau Ide yang mendasarinya, dan bahwa semua objek di dunia fisik terdiri dari kombinasi Bentuk-bentuk ini.

Empedocles, sebaliknya, percaya bahwa semua materi terdiri dari empat unsur dasar, yang ia identifikasi sebagai tanah, udara, api, dan air.

Plato dan Aristoteles mendiskusikan filsafat di Akademi

Aristoteles menggabungkan ide-ide ini, mengembangkan teori yang menyatakan bahwa semua materi terdiri dari kombinasi empat elemen dasar dan masing-masing memiliki sifat dan karakteristik uniknya sendiri.

Ia percaya bahwa unsur-unsur dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, namun unsur-unsur tersebut tidak akan pernah dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Sifat-sifat khusus setiap benda merupakan hasil dari kombinasi tertentu dari unsur-unsur yang membentuknya.

Secara keseluruhan, teori Aristoteles tentang empat unsur sangat dipengaruhi oleh karya Plato dan Empedocles, serta gagasan umum pada masanya tentang alam dan struktur materi.

Teori Aristoteles tentang empat unsur materi mempunyai pengaruh besar pada para filsuf, ilmuwan, dan pemikir kemudian dalam berbagai cara.

Beberapa cara utama teorinya mempengaruhi pemikiran selanjutnya meliputi:

Filsafat alam: Teori empat unsur Aristoteles merupakan bagian penting dari sistem filsafat yang lebih luas, dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan filsafat alam.

Gagasannya bahwa semua materi dapat direduksi menjadi kombinasi keempat elemen ini membantu meletakkan dasar bagi penyelidikan ilmiah terhadap materi dan alam.