Anubis, Dewa Mitologi Mesir Kuno Penjaga Makam Firaun Tutankhamun

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 24 Februari 2024 | 19:30 WIB
Anubis adalah dewa kematian mitologi Mesir kuno yang menjadi penjaga makam Firaun Tutankhamun. (Romavor/Pixabay)

Dalam mitologi Mesir kuno, pertarungan antara Osiris dan saudaranya Set mungkin merupakan mitos yang paling terkenal. Anubis sebenarnya adalah putra Osiris dan istri Set, yang bernama Nephthys.

Nephthys menikah dengan Set, saudara laki-laki Osiris, tapi dia menginginkan Osiris. Untuk merayu Osiris, dia mengubah dirinya agar terlihat seperti istri Osiris, Isis.

Nephthys dan Osiris kemudian tidur bersama, dan dia hamil dengan Anubis. Khawatir Set akan mengetahui tentang bayinya, dia meninggalkan Anubis tak lama setelah dia lahir.

Namun kemudian Isis, istri Osiris, mencari bayi tersebut dan mengadopsinya. Akhirnya Set mengetahuinya, yang mungkin berkontribusi pada pembunuhan saudaranya Osiris, dan upaya untuk mengklaim takhta.

Pemujaan terhadap Anubis dipusatkan di sebuah kota di Mesir Hulu bernama Cynopolis.

Para pendeta Cynopolis yang didedikasikan untuk Anubis secara eksklusif adalah laki-laki. Namun popularitasnya mencapai luar kota, karena ia dikenal di seluruh Mesir dan terdapat tempat suci untuknya di seluruh kerajaan. 

Anubis disebut sebagai “Orang Barat Pertama”

Di Mesir kuno, akhirat dianggap berada di arah barat menuju matahari terbenam. Orang yang baru saja meninggal disebut “Orang Barat”, karena diyakini bahwa jiwa mereka berpindah begitu saja ke barat setelah kematian.

Nama lain yang disebut Anubis adalah “Penguasa Tanah Suci”, “Dia yang Berada di Gunung Sucinya”, “Penguasa Sembilan Busur”, dan “Anjing yang Menelan Jutaan Orang”.

Anubis adalah versi Yunani dari Anpu, yang berarti membusuk. Namanya mengacu pada proses yang akan dilalui jenazah almarhum.

Proses mumifikasi rumit yang dikembangkan di Mesir kuno, penemuan yang dikaitkan dengan Anubis, dimaksudkan untuk mengawetkan tubuh guna mendukung jiwa orang yang meninggal dalam perjalanan mereka.

Anubis digabungkan dengan Hermes menjadi Hermanubis. Seperti yang populer dilakukan di zaman Yunani kuno dan khususnya pada zaman Helenistik, jajaran dewa ditata ulang dan dikonfigurasi ulang sebagai dewa sinkretis baru.

Salah satu contohnya adalah penggabungan Anubis dan Hermes menjadi Hermanubis, yang populer pada masa Romawi menguasai Mesir.