Kapan Dewa dalam Mitologi Yunani Berhenti Berhubungan dengan Manusia?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 25 Februari 2024 | 07:00 WIB
Hesiod menulis, para dewa mitologi Yunani meninggalkan manusia karena sudah terlalu banyak kejahatan (Flickr)

Menurut legenda, Arion adalah putra Poseidon dan bidadari bernama Oncaea. Ini hanya satu contoh, tetapi masih banyak contoh lainnya.

Theagenes, yang lebih tua sezaman dengan Herodotus, diduga adalah putra Heracles, tidak lama setelah Heracles menjadi dewa dan naik ke alam para dewa.

Dewa-dewa dalam mitologi Yunani selalu ikut campur dengan urusan manusia. (Creative Commons)

Dewa berinteraksi dengan manusia dalam peperangan

Mengeklaim memiliki orang tua dewa dapat dengan mudah ditolak hanya karena keinginan akan gengsi.

Namun, yang jauh lebih penting adalah catatan yang menyebutkan para dewa benar-benar berinteraksi dengan manusia selama peristiwa penting.

Misalnya, perhatikan Pertempuran Marathon yang terkenal. Pertempuran ini terjadi pada tahun 490 SM.

Ini adalah bagian dari invasi pertama Persia ke Yunani. Invasi kedua melibatkan Pertempuran Thermopylae.

Saat itu, sekelompok kecil pasukan Yunani terkenal menahan pasukan Persia yang sangat besar pada tahun 480 SM.

Pertempuran Marathon adalah peristiwa penting dalam sejarah Yunani. Bangsa Yunani berhasil berhasil mengalahkan bangsa Persia yang perkasa.

Jika hal ini terjadi pada zaman normal mitologi Yunani, tidak diragukan lagi dewa-dewa Yunani akan digambarkan ikut serta dalam peristiwa tersebut, seperti yang mereka lakukan selama Perang Troya.

Namun, yang terjadi, para dewa Yunani digambarkan berinteraksi dengan manusia dalam pertempuran ini meskipun kejadiannya sudah terlambat dalam sejarah.