Pliny dan ibunya termasuk di antara orang-orang di sekitar Teluk Napoli yang melarikan diri. Dia ingat bahwa, ketika kegelapan dan abu menyelimuti para penyintas, kekacauan pun merajalela.
“Anda mungkin mendengar jeritan perempuan, jeritan anak-anak, dan teriakan laki-laki. Mereka memanggil anak-anak, yang lain memanggil orang tua, yang lain memanggil suami. Semua berusaha mengenali satu sama lain melalui suara-suara yang menjawab.”
Pemandangan tersebut kemungkinan besar mirip dengan apa yang dialami oleh orang-orang yang berlomba dari Pompeii.
Setelah gunung berapi akhirnya tenang, Pliny dan ibunya kembali ke Misenum. Mereka beruntung. Bagi para penyintas Pompeii, tidak ada rumah yang bisa mereka gunakan untuk kembali.
Menelusuri jejak orang-orang yang selamat dari bencana sohor dalam sejarah dunia
Diperkirakan 2.000 orang di Pompeii tewas akibat letusan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ribuan lainnya mungkin selamat. Kemana mereka pergi?
Tujuan yang jelas bagi para penyintas Pompeii adalah kota-kota besar dan kecil di sekitar Campania. Di sana teman dan keluarga mungkin menawarkan perlindungan.
Neapolis, atau Napoli modern, kemungkinan besar adalah salah satunya. Salah satu buktinya adalah altar peringatan kuno di Rumania modern yang menghormati tentara yang gugur.
“Termasuk seorang perwira militer yang namanya telah hilang. Altar tersebut mengidentifikasi jika sang perwira pernah tinggal di Pompeii dan Neapolis,” tambah Djangi. Informasi ini menunjukkan bahwa dia pindah ke kota tersebut setelah bencana.
Dalam beberapa tahun terakhir, pakar ilmu klasik Steven L. Tuck menemukan bahwa setidaknya lima keluarga dari Pompeii pindah ke Neapolis setelah letusan. Dengan susah payah, ia menelusuri migrasi orang-orang yang mungkin selamat melalui nama keluarga mereka. Nama keluarga tersebut unik di Pompeii.
Tuck menemukan nama-nama ini pada prasasti makam di sekitar Campania setelah tahun 79 M. Komunitas lain yang menjadi rumah bagi orang-orang yang selamat dari Pompeii termasuk Cumae dan Puteoli.
Tuck juga menemukan bukti bahwa keluarga Pompeii yang tidak mempunyai hubungan darah menikah setelah letusan. Keluarga Licinii dan Lucretii, misalnya, tampaknya telah menikah di Cumae. Temuan ini menunjukkan bahwa mereka mungkin merupakan bagian dari komunitas Pompeian di sana.