Bagaimana Minum Alkohol Bisa Bikin Mata Buta dan Memicu KDRT

By Utomo Priyambodo, Kamis, 14 Maret 2024 | 17:00 WIB
Minum alkohol bisa menyebabkan kebutaan pada peminumnya dan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh peminum kepada pasangannya. (Find Rehab Centers/Flickr)

Nationalgeographic.co.id—Konsumsi alkohol berlebihan bisa berdampak buruk pada mata. Minum alkohol berlebihan bisa menyebabkan pergerakan mata cepat, penglihatan ganda, hingga berpotensi membuat mata buta.

Para ahli mengaitkan konsumsi alkohol dengan beberapa masalah sosial, mental, dan fisik. Minum alkohol berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.

Efeknya bisa bersifat jangka pendek, seperti penglihatan kabur atau ganda. Namun bisa juga bersifat jangka panjang dan berpotensi permanen, seperti kebutaan.

Bagaimana minum alkohol bisa menyebabkan kebutaan?

Laman Hermina Hospitals mencatat bahwa jenis alkohol yang berpotensi menyebabkan kebutaan adalah metanol. Zat-zat tersebut dapat langsung merusak sistem saraf, termasuk saraf mata.

Awalnya zat ini menyebabkan peradangan pada jaringan sistem saraf. Lalu kondisi peradangan ini diikuti kematian jaringan sistem saraf, yang dapat menyebabkan kebutaan dan berujung pada kematian.

Kadar alkohol pada minuman beralkohol sejatinya bervariasi. Jenis minuman beralkohol yang diminum kebanyakan merupakan jenis senyawa etanol dengan rumus molekul C2H5OH.

Alkohol jenis ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga bila diminum tentu akan menyebabkan orang yang mengkonsumsinya kehilangan kesadaran, dan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kematian.

Dalam pembuatan alkohol palsu atau oplosan, sering kali minuman beralkohol ini dicampur dengan metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6). Bahan-bahan tersebut juga dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan kerusakan saraf permanen (kebutaan atau kematian).

Bahan campuran tersebut telah menyatu dengan alkohol dan tidak dapat dipisahkan/diuraikan. Metanol adalah jenis zat kimia yang dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan apabila dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh.

Pada kasus yang ringan, benzena menyebabkan kekurangan eritrosit (kondisi ketika kadar sel darah merah di dalam tubuh berkurang hingga di bawah kisaran normal) dan leukosit (kondisi ketika jumlah sel darah putih di dalam tubuh mengalami penurunan hingga di bawah nilai normal). Adapun dalam kasus yang berat, benzena akan menyebabkan mual bahkan kematian karena kegagalan fungsi jantung dan sistem pernapasan.

Untuk kasus penglihatan buram mendadak, dokter spesialis mata biasanya akan memberikan terapi maksimal berupa injeksi obat dosis tinggi. Terapi yang diberikan bertujuan mengurangi pembengkakan saraf optik akibat intoksikasi atau keracunan metanol atau alkohol.