Gara-gara Jabatan Diktator, Republik Romawi Jatuh Jadi Kekaisaran

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 15 Maret 2024 | 15:00 WIB
Julius Caesar menyatakan dirinya diktator seumur hidup di sejarah Kekaisaran Romawi. Setahun setelah dilantik, dia dibunuh oleh para anggota senat yang mengakhiri era Republik Romawi. (Wikimedia Commons)

Dia diangkat setelah memenangi perang saudara yang terjadi di Republik Romawi selama 10 tahun.

Sulla segera menggunakan jabatan diktatornya untuk menghancurkan opisisi dan memperkuat konstitusi Republik. Dia berkuasa selama tiga tahun, lagi-lagi bukan enam bulan.

Apa yang dilakukan Sulla dengan penyelewengan jabatan diktatornya, menjadi pemicu kejatuhan sistem republik pada Romawi. Hal ini mendorong Julius Caesar yang menjadi diktator selanjutnya yang berkuasa "selamanya".

Kewenangan yang kuat inilah yang membuat banyak perebutan kekuasaan setelah Julius Caesar. Kematian diktator terakhir ini menyebabkan perang saudara.

Para jenderal dan politikus yang bertarung berebut kuasa mutlak, seperti Octavianus Agustus menjadi kaisar pertama Kekaisaran Romawi, dengan membenahi sistem politik bersifat monarki mutlak.