Lukisan Mewah Pompeii Mengungkap Kisah Saudara Kandung Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Selasa, 19 Maret 2024 | 10:00 WIB
Lukisan dinding di Pompeii menggambarkan mitologi Yunani tentang Phrixus dan Helle. (Archaeological Park of Pompeii)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah lukisan mewah Pompeii telah mengungkap kisah saudara kandung dalam mitologi Yunani. Lukisan dinding mewah itu ditemukan selama penggalian di reruntuhan kota kuno Pompeii.

Lukisan itu masih terlihat jelas, berwarna-warni meski telah berumur lebih dari 2.000 tahun. Lukisan itu termasuk di antara beberapa lukisan dinding yang ditemukan selama pekerjaan restorasi di sekitar rumah besar House of Leda.

“Di antara dekorasi Gaya IV yang menutupi dinding belakang, lukisan mitologi Yunani menggambarkan Phrixus dan Helle yang melarikan diri dengan domba jantan Bulu Emas,” tulis Taman Arkeologi Pompeii dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Lukisan dinding di Pompeii menggambarkan mitologi Yunani tentang Phrixus dan Helle

Lukisan dinding mewah itu menunjukkan adegan dari mitologi Yunani tentang Phrixus dan saudara kembarnya Helle.

Mereka melarikan diri dari ibu tiri mereka Ino dengan seekor domba jantan ajaib yang memiliki Bulu Domba Emas.

Lukisan dinding tersebut menggambarkan Phrixus di atas seekor domba jantan sementara saudara perempuannya terlihat jatuh ke dalam air.

Lukisan mewah itu dibuat seolah-olah itu adalah gambar berbingkai, digantung di dinding kuning.

Bulu Emas adalah bulu domba jantan tertentu bernama Chrysomallos. Domba jantan ini adalah putra Poseidon, dewa laut dalam mitologi Yunani.

Peri awan bernama Nephele mengirim domba jantan itu untuk menyelamatkan anak kembarnya, Phrixus dan Helle, agar tidak dikorbankan.

Domba jantan itu berhasil melakukan hal ini, tetapi saat ia membawa si kembar ke tempat aman di Colchis, (bagian barat Georgia modern) Helle terjatuh dan tenggelam di laut.

Setelah Phrixus dan domba jantan itu tiba di Colchis, Phrixus menyembelih domba jantan itu.

Ia kemudian memberikannya sebagai hadiah kepada Aeëtes, raja Colchis. Raja menggantungnya di pohon di hutan suci, yang dijaga oleh seekor naga.

Lukisan dinding yang indah dalam kondisi konservasi yang sangat baik, tulis Gabriel Zuchtriegel, direktur Taman Arkeologi Pompeii.

Dalam sejarah dunia, penggalian di Pompeii membantu kita memahami tentang kehidupan masyarakat di masa itu. Sebuah penemuan terbaru di Pompeii menyoroti bagian yang sering diabaikan dalam masyarakat: perbudakan. (Archaeological Park of Pompeii)

"Penemuan baru yang luar biasa di abu Vesuvius di Pompeii: para arkeolog menemukan lukisan dinding berwarna-warni di Rumah Leda yang menggambarkan saudara kandung mitologi Yunani, Phrixus & Helle: 'sebuah refleksi pedih dari sejarah yang terungkap sekali lagi." Utas akun neuroself australia tidak lama setelah penemuan tersebut pada 4 Maret 2024.

Ia menggambarkan temuan tersebut sebagai refleksi tajam dari sejarah yang terkuak sekali lagi.

“Sejarah telah terulang kembali,” kata Zuchtriegel, sambil memberikan informasi terkini tentang pekerjaan penggalian dan restorasi.

“Ini adalah lukisan dinding yang indah dalam kondisi konservasi yang sangat baik. Mitos Phrixus dan Helle tersebar luas di Pompeii tetapi juga menjadi topik hangat," katanya.

"Mereka adalah dua penyintas di laut, kakak beradik, terpaksa mengungsi karena ibu tirinya ingin menyingkirkan mereka dan dia melakukannya dengan tipu daya dan korupsi. Dia (Helle) jatuh ke air dan tenggelam.”

Lukisan dinding lain yang menggambarkan gambar benda mati dan beberapa potret wanita juga telah ditemukan. Mereka akan dibersihkan untuk menghilangkan abu vulkanik dan kemudian akan dipulihkan.

Penggalian Rumah Leda yang dilakukan bertujuan untuk mengembalikan sistem planimetri rumah dan memperoleh data untuk menentukan ruangan utama rumah di utara dan selatan.

Penggalian di Rumah Leda, yang dimulai pada abad ke-18 dan diluncurkan kembali pada tahun 2018, bertujuan untuk merekonstruksi denah situs secara lengkap.

Hal ini akan memungkinkan pemugaran untuk membuat sistem baru berupa atap pelindung dan pemulihan untuk membuka domus (jenis rumah kuno Romawi) untuk umum.

Banyak bangunan Pompeii dan bahkan beberapa mayat yang diperkirakan berjumlah 3.000 korban – terpelihara dengan sempurna setelah letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M.

Pompeii kini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO dan situs wisata kedua yang paling banyak dikunjungi di Italia, setelah Colosseum di Roma.

Mitologi Yunani Leda dan Angsa

Sebelumnya, di lokasi yang sama juga ditemukan lukisan dinding kuno yang menggambarkan mitologi Yunani tentang Leda dan Angsa.

Lukisan itu ditemukan di Pompeii pada tahun 2018, salah satu reruntuhan kota yang terkubur oleh letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M.

Lukisan itu berada di dalam “domus” atau rumah milik masyarakat kelas atas pada saat itu. Hal ini diyakini milik seorang pedagang kaya.

Ia ingin mendekorasi rumahnya dengan karya seni yang terinspirasi oleh mitologi Yunani dan Romawi sebagai tanda menunjukkan pendidikan dan kekayaannya.

Lukisan dinding tersebut menggambarkan mitos Yunani kuno tentang Leda dan Angsa. Ini adalah mitos erotis di mana dewa Zeus, dalam bentuk angsa, memperkosa Leda, putri Aetolia yang kemudian menjadi Ratu Sparta.

Menurut mitologi Yunani kemudian, Leda melahirkan Helen dan Polydeuces, anak-anak Zeus, sekaligus melahirkan Castor dan Clytemnestra, anak-anak suaminya Tyndareus, Raja Sparta.

Menurut banyak versi cerita, Zeus mengambil wujud angsa dan memperkosa Leda pada malam yang sama ketika dia tidur dengan suaminya Raja Tyndareus.