Secara medis, Suku Maya juga menggunakan biji chia untuk meredakan nyeri sendi dan merangsang air liur. Biji ini diyakini lebih berharga daripada emas karena khasiatnya yang luar biasa untuk meningkatkan kesehatan.
Mempraktikkan teknik penyembuhan holistis
Bagi suku Maya, kesehatan adalah soal keseimbangan. Manusia dianggap sebagai bagian integral dan interaktif dari kosmos dan masyarakat. Oleh karena itu, ketidakseimbangan apa pun akan menyebabkan penyakit. Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, Suku Maya menggunakan pendekatan penyembuhan holistis. Pendekatan ini berfokus pada aspek kesejahteraan spiritual dan fisik dan mengakui keterkaitan keduanya.
Para penyembuh Maya terutama berusaha menyeimbangkan aliran ch'ulel (kekuatan hidup) di dalam tubuh. Konsep ini sangat mirip dengan qi dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
“Ch'ulel menyatakan bahwa segala sesuatunya terhubung dan bersatu,” tulis Bonnie Bley dalam The Ancient Maya and their City of Tulum. “Dunia fisik dan spiritual berada di ujung berlawanan dari sebuah kontinum yang dikelilingi oleh obat-obatan yang membantu roh dalam proses penyembuhan.”
Penelitian ekstensif telah menunjukkan bahwa kesehatan emosional berdampak signifikan terhadap kesejahteraan fisik. Fakta ini dipahami dalam penyembuhan Maya.
Praktik hidroterapi dalam sejarah Maya
Praktik penyembuhan suku Maya mengakui khasiat air. Mandi ramuan digunakan untuk membersihkan tubuh dari penyakit tertentu. Rempah-rempah dihaluskan dan garam ditambahkan untuk membantu melepaskan minyak.
Jika menggunakan herba kering, air panas disiramkan ke atasnya agar tanaman melepaskan medan getarannya. Jenis tanaman dan tumbuhan yang digunakan dalam pemandian bergantung pada penyakitnya. Dan doa sering kali dipanjatkan kepada individu saat mereka mandi.
Kesehatan dan pengobatan di kalangan Maya kuno terdiri dari perpaduan kompleks antara pikiran, tubuh, jiwa, dan sains.
Mandi keringat untuk penyembuhan
Sauna bukan hanya kemewahan modern. Sauna diketahui memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang penting, termasuk membuang racun, membersihkan kulit, meningkatkan kinerja kardiovaskular, dan menghilangkan nyeri otot.
Dilihat sebagai metode pemurnian, suku Maya kuno menggunakan mandi keringat atau temazcal. Temazcal ini dilakukan dengan sauna yang terbuat dari batu. Air dituangkan ke atas batu panas untuk menghasilkan uap, sehingga mendorong pasien mengeluarkan kotorannya. Mandi keringat dipandang sangat bermanfaat bagi wanita yang sedang hamil.
Para penguasa Maya membiasakan mengunjungi pemandian keringat karena akan membuat pemandian tersebut terasa segar dan bersih. Selain itu, penguasa Maya melakukan upacara penyucian untuk menenangkan para dewa dan menjamin kesejahteraan komunitas mereka.
Para arkeolog telah menemukan pemandian keringat di berbagai situs termasuk Tikal, Aguateca dan Nakbe. Namun penemuan paling mengesankan hingga saat ini adalah di Piedras Negras, sebuah kota Maya Klasik di Guatemala. Di sana para arkeolog menemukan delapan bangunan batu yang berfungsi sebagai tempat pemandian keringat para bangsawan Maya.