Sungai Tigris, Jadi Saksi Bisu Kejayaan Sejarah Peradaban Islam

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 20 Maret 2024 | 09:00 WIB
Sungai Tigris menjadi saksi kejayaan sejarah peradaban Islam. (Public domain)

Pada awal periode Abbasiyah, Islam meledak di seluruh Asia Tengah, meskipun biasanya para elite berpindah agama dan agama mereka perlahan-lahan menyebar ke masyarakat biasa.

Hebatnya, hanya satu tahun setelah jatuhnya Dinasti Bani Umayyah, pasukan Abbasiyah berperang melawan Dinasti Tang di wilayah yang sekarang disebut Kyrgyzstan, dalam Pertempuran Sungai Talas  pada tahun 759.

Meskipun Sungai Talas tampak seperti pertempuran kecil, namun hal ini mempunyai konsekuensi yang penting yaitu untuk membantu menetapkan batasan antara dunia Buddha dan Muslim di Asia serta memungkinkan dunia Arab mempelajari rahasia pembuatan kertas dari para pengrajin Tiongkok yang ditangkap.

Periode Abbasiyah dianggap sebagai Zaman Keemasan Islam. Khalifah Abbasiyah mensponsori seniman-seniman dan ilmuwan-ilmuwan besar.

Mulai dari teks-teks kedokteran, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya dari periode klasik di Yunani dan Roma diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, sehingga teks-teks tersebut tidak hilang.

Ketika Eropa berada dalam masa yang dulu disebut sebagai 'Zaman Kegelapan', para pemikir Islam memperluas teori-teori Euclid dan Ptolemeus.

Mereka menemukan aljabar, memberi nama bintang seperti Altair dan Aldebaran. Bahkan menggunakan jarum suntik untuk menghilangkan katarak dari mata manusia.

Dunia inilah pula yang melahirkan kisah-kisah Malam Arab—kisah Ali Baba, Sinbad sang Pelaut, dan Aladdin berasal dari era Abbasiyah.

Masa Keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berakhir pada 10 Februari 1258, ketika cucu Jenghis Khan, Hulagu Khan, memecat Bagdad. Bangsa Mongol membakar perpustakaan besar di ibu kota Abbasiyah dan membunuh Khalifah Al-Musta'sim.

Bangsa Mongol Bersatu

Hulagu mendorong batas-batas Kekaisaran Mongol hingga ke wilayah yang sekarang disebut Irak dan Suriah.

Tujuan utama Hulagu adalah memperkuat cengkeramannya di jantung Ilkhanate di Persia. Dia pertama-tama memusnahkan kelompok fanatik Syiah yang dikenal sebagai Assassins, menghancurkan benteng mereka di puncak gunung di Persia, dan kemudian bergerak ke selatan untuk menuntut agar Abbasiyah menyerah.