Nationalgeographic.co.id—Sejarah Yunani kuno penuh dengan orang-orang hebat yang telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan melalui kejeniusan militer, keberanian, kehebatan artistik, kecerdasan politik, dan kenegarawanan mereka yang luar biasa.
Namun, beberapa dari orang-orang berpengaruh dan dianggap sebagai pahlawan ini tidak memiliki akhir yang sesuai dengan kepentingan mereka.
Hidup mereka berakhir dengan kemiskinan, aib, dan kematian yang tidak bermartabat.
Socrates, Filsuf Yunani Kuno Minum Racun
Socrates (470-399 SM) adalah bapak filsafat Barat. Ini adalah gelar yang paling tepat untuk salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah dunia kuno.
Apa yang kita pelajari tentang Socrates berasal dari Plato, muridnya yang paling setia. Tidak ada teks yang ditulisnya sendiri, namun filosofinya dikomunikasikan melalui tulisan Plato, dialog Plato terkenal yang masih ada dalam sejarah Yunani kuno.
Metode bertanya Socrates adalah dialog berupa tanya jawab singkat. Filsafat Socrates juga telah dikomunikasikan melalui filsuf dan sejarawan Xenophon.
Pada tahun 399 SM, filsuf Yunani kuno ini secara resmi dituduh tidak menghormati dewa-dewa Athena dan merusak masa muda.
Tuduhan tersebut diprakarsai oleh seorang penyair bernama Meletus yang meminta hukuman mati. Socrates diadili oleh ratusan juri dan dinyatakan bersalah.
Meski diberi kesempatan untuk mengusulkan hukuman alternatif bagi dirinya sendiri setelah dinyatakan bersalah, ia tidak memilih untuk melakukannya.
Dia bisa saja meminta izin untuk melarikan diri dari Athena dan tinggal di pengasingan, tapi dia memutuskan sebaliknya.
Menurut Plato, dia mengusulkan untuk menerima makanan gratis dari kota setiap hari sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap Athena atau menerima denda.