Banu Musa Bersaudara, Pionir Ilmu Pengetahuan dan Inovasi dari Bagdad

By Sysilia Tanhati, Kamis, 21 Maret 2024 | 15:00 WIB
Di abad ke-9, tiga bersaudara Banu Musa dipuja bak pesulap hebat di Baghdad. Mereka dikenal sebagai pionir ilmu pengetahuan dan inovasi. (Public Domainq)

Nationalgeographic.co.id—Di abad ke-9, tiga bersaudara Banu Musa dipuja bak pesulap hebat di Baghdad. Alih-alih memiliki kemampuan sulap, ketiganya terkenal berkat pemahaman yang mengesankan tentang mekanika.

Tiga bersaudara—Muhammad, Ahmed, dan Hasan—menulis lebih dari 20 buku sains dengan menggunakan nama pena Banu Musa.

“Beberapa karya mereka dianggap sebagai karya definitif geometri dan astronomi,” tulis Ufuk Necat di laman The New Arab. Mereka menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menerapkan pengetahuan teoretis ke dalam praktik.

Sepeninggal sang ayah, Musa ibn Shakir, saudara-saudara tersebut dapat mengumpulkan kekayaan dan pengaruh yang signifikan di Bayt al-Hikmah. Semua itu berkat hubungan dekat sang ayah dengan Khalifah Al Mamun, khalifah ke-7 dari Dinasti Abbasiyah. Bayt al-Hikmah merupakan perpustakaan Islam terbesar yang pernah ada dalam sejarah.

Dengan upah 500 dinar sebulan, ketiga bersaudara itu mempekerjakan beberapa penerjemah. Upaya tersebut menjadi jalan pembuka untuk mengakses pengetahuan dari polimatik Yunani kuno hingga matematikawan abad pertengahan.

Menurut banyak catatan sejarah, mereka dipengaruhi oleh karya matematikawan Yunani yaitu Hero dan Philo pada abad ke-9.

Dalam Kitab al Hiyal, yang merupakan karya paling terkenal dari ketiganya, lebih dari seratus penemuan Banu Musa bersaudara dijelaskan.

Dalam buku tersebut, Banu Musa bersaudara menggambarkan segudang perangkat mekanis. “Mulai dari kapal tipuan hingga sistem kendali otomatis. Juga gawai yang terdiri dari 15 sistem kendali otomatis, tujuh jet air, tiga lampu minyak, dan sistem mekanisme pengangkatan,” tambah Necat.

Penemuan mereka dipengaruhi oleh karya ahli matematika Yunani. Meski begitu, Banu Musa bersaudara juga menunjukkan kecerdikan mereka dengan merancang metode dan desain orisinal.

Mereka juga diyakini sebagai pionir dalam menciptakan mesin pertama yang dapat diprogram, yaitu pemutar seruling otomatis yang mereka ciptakan.

Banu Musa bersaudara memperkenalkan pengontrol umpan balik dan organ otomatis bertenaga air di antara penemuan asli mereka. Selain itu, mereka memberikan kontribusi yang signifikan pada bidang geometri, khususnya dalam pendekatan numerik terhadap luas dan volume.

Tiga bersaudara — Muhammad, Ahmed, dan Hasan — menulis lebih dari 20 buku sains dengan menggunakan nama pena Banu Musa. (Public Domain)