Sepenggal Kisah Ibnu Arabi, Filsuf dari Andalusia yang Kontroversial

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 24 Maret 2024 | 16:00 WIB
Ibnu Arabi merupakan filsuf asal Andalusia. (The Collector)

Nationalgeographic.co.id – Muhyiddin Ibn Arabi atau lebih dikenal Ibnu Arabi adalah filsuf Andalusia. Biasa disebut sebagai Al-Syekh Al-Akbar (Guru Terbesar), Ibnu Arabi lahir pada tahun 1165 M di Murcia selatan. Dia adalah satu-satunya putra dari keluarga elite Andalusia yang berasal dari bangsawan Arab.

Dia dikenal bukan hanya seorang mistikus, penyair, tetapi juga seorang penulis revolusioner dan tak kenal takut yang karya-karyanya meninggalkan jejak yang menggemparkan di dunia.

Ketika dia berumur delapan tahun, keluarganya pindah ke Seville, ayahnya memegang posisi tinggi dalam pelayanan Sultan Abou-Ya'qub.

Seperti putra dari keluarga kelas atas mana pun, Ibnu Arabi menerima pendidikan terbaik yang ada pada masanya.

Saat remaja, ia mulai menemani ayahnya dalam perjalanan. Ibnu Arabi diperkenalkan dan diintegrasikan ke dalam lingkaran terpilih di Andalusia, bahkan dijanjikan posisi politik yang bermartabat.

Jalannya telah ditelusuri, diamankan oleh jejak ayahnya, tetapi anak muda itu tidak mengetahui jalan liar dan tak terduga yang menantinya.

Seville adalah mutiara Andalusia yang berkilauan, ditandai dengan daya pikat menawan dan hampir melegenda yang mewarnai tinta semua penyair di dunia Arab. Kota ini merupakan pusat peradaban, tempat berkembangnya para filsuf, ilmuwan, dan polimatik paling berpengaruh selama Zaman Keemasan Islam.

Tak heran jika Ibnu Arabi muda tersihir dengan suasana yang memesona ini, sampai-sampai ia menyebut masa hidupnya di sana sebagai 'masa  jahiliya' (kebodohan), yaitu istilah yang biasa digunakan para sejarawan untuk merujuk pada masa pra-Islam.

Ibnu Arabi hanyalah seorang remaja biasa, tenggelam dalam kesenangan hidup dan mengabaikan urusan yang lebih dalam. Ia juga bukan seorang penganut agama yang ketat, karena ia tampak mengabaikan kewajiban dasar keagamaan yang bersifat normatif pada saat itu.

Dalam sebuah bagian, dia bercerita bahwa dia senang mendengarkan para musisi dan artis bersama teman-temannya sampai fajar, setelah itu dia akan melewatkan salat yang diwajibkan dalam Islam atau dia akan melaksanakannya sambil benar-benar tenggelam dalam pikiran tentang malam menyenangkan yang baru saja dia lakukan. 

Ibnu Arabi dan Pemikirannya yang Kontroversial

Perjalanan Ibnu Arabi dimulai dengan panggilan tertentu yang menuntunnya untuk mengasingkan diri ke tempat peristirahatan spiritual yang terpencil, dikenal sebagai khalwa, tempat dia mendapatkan pengalaman mistik yang memberinya kebijaksanaan luar biasa.