Di Balik Kaisar Romawi Kuno Mematahkan Hidung Mayat Aleksander Agung

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 25 Maret 2024 | 07:00 WIB
Kaisar Romawi kuno, Augustus disebut mematahkan hidung Aleksander Agung di makamnya. (Public domain)

Karena alasan ini, versinya tentang kejadian-kejadian jelas tidak memiliki bobot sebanyak versi Suetonius. Namun apa sebenarnya yang dikatakan Cassius Dio tentang kunjungan Oktavianus?

Mematahkan hidung Alexander Agung

Catatan Cassius Dio yang berasal dari Buku V Sejarah Romawinya berbunyi: “Setelah itu dia melihat jenazah Aleksander dan benar-benar menyentuhnya, lalu dikatakan ada bagian hidungnya yang patah.”

Hanya itu yang Cassius katakan tentang kunjungan Oktavianus. Dia bahkan tidak menyebutkan kaisar masa depan yang menempatkan mahkota dan bunga di makam.

Beberapa sumber modern menyebutkan bahwa Oktavianus mengalami patah hidung saat membungkuk untuk mencium Alexander. Ada pula yang mengatakan hal itu terjadi ketika Oktavianus sedang memasangkan mahkota di kepala Alexander.

Namun, seperti yang bisa kita lihat dari kisah asli yang memuat cerita ini, tak satu pun dari klaim tersebut yang benar. Cassius hanya mengatakan bahwa hidung Oktavianus patah saat menyentuh tubuh itu. Dia tidak memberikan rincian tambahan.

Penjelasan singkat ini menimbulkan spekulasi mengenai historisitasnya. Beberapa ahli percaya bahwa hal ini mungkin benar-benar terjadi, sedangkan yang lain percaya bahwa ini hanyalah fiksi kuno. Apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh bukti tersebut?

Hal pertama adalah Suetonius tidak menyebutkan apa pun tentang ini. Dia hidup satu abad lebih dekat dengan peristiwa tersebut dibandingkan Cassius Dio. Karena alasan ini, catatannya secara logis lebih dapat diandalkan dibandingkan catatan Cassius Dio

Tentu saja, Suetonius tidak secara spesifik mengatakan bahwa Oktavianus tidak mematahkan hidung Aleksander. Ia juga tidak memasukkan informasi apa pun yang secara mutlak menghalangi gagasan tersebut.

Meskipun demikian, ini adalah kejadian yang luar biasa sehingga kita pasti berharap dia akan menyebutkannya jika hal itu benar-benar terjadi.

Pertimbangan lainnya adalah fakta bahwa Cassius menambahkan frasa “dikatakan” ketika menceritakan kisah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Cassius tidak sepenuhnya yakin hal itu telah terjadi.

Oleh karena itu, banyak pakar percaya bahwa kisah kaisar Romawi yang mematahkan hidung Aleksander Agung hanyalah fiksi belaka.