Romulus Augustus, Lari dari Takhta Membawa Bencana Kekaisaran Romawi

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 25 Maret 2024 | 09:00 WIB
Romulus Augustus berkuasa secara singkat ketika Kekaisaran Romawi sedang runtuh. (History Extra)

Pemerintahan yang Membawa Bencana

Pemerintahan Romulus Augustus sebagai kaisar berlangsung singkat dan penuh gejolak, berlangsung kurang dari satu tahun dari tahun 475 hingga 476 M.

Kurangnya pengalaman, dia sebagian besar menjadi penguasa boneka, dengan ayahnya Orestes bertindak sebagai kekuatan sebenarnya di balik takhta.

Kekaisaran Romawi Barat terus menghadapi berbagai tantangan selama pemerintahannya, termasuk ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung, penurunan ekonomi, dan ancaman militer dari suku-suku barbar.

Meskipun hanya ada sedikit rincian spesifik mengenai kebijakan dan keputusan yang diterapkan pada masa pemerintahan Romulus Augustus, jelas bahwa ia tidak mampu mengatasi masalah-masalah mendesak yang dihadapi kekaisaran.

Otoritas kaisar muda semakin dirusak oleh fakta bahwa Julius Nepos, kaisar yang digantikannya, masih hidup dan dianggap oleh beberapa orang sebagai penguasa sah Kekaisaran Romawi Barat.

Ketika Romulus Augustus berjuang untuk mempertahankan kendali, ancaman eksternal terus meningkat.

Jatuhnya Roma dan Romulus Augustus

Jatuhnya Romulus Augustus dari kekuasaan terjadi dengan cepat. Hal ini terutama disebabkan oleh tindakan kepala suku Jerman, Odoacer.

Odoacer, seorang pemimpin militer yang terampil, pernah memimpin sekelompok suku Jermanik dalam pasukan Romawi.

Namun, ia semakin tidak puas dengan penolakan Orestes untuk memberikan tentaranya tanah yang telah dijanjikan kepada mereka.