Sejarah Dunia: Sejak Kapan Anjing Dianggap sebagai Sahabat Manusia?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 27 Maret 2024 | 20:00 WIB
Dalam sejarah dunia, anjing memang dikenal sebagai sahabat manusia. (Jesse Millan/CC BY 2.0)

Nationalgeographic.co.id—Tidak jauh dari tepi Sungai Adige di Italia, sebuah kuburan kuno berusia 2.000 tahun ditemukan. Seorang bayi dikuburkan di makam sederhana itu. Entah apa penyebab si kecil itu meninggal, namun ia tidak dibiarkan sendirian. Di samping bayi mungil itu ditemukan kerangka lengkap seekor anjing. Dalam sejarah dunia, anjing memang dikenal sebagai sahabat manusia.

Penguburan manusia-hewan dalam sejarah dunia kuno

Para arkeolog menemukan kuburan bersama tersebut selama penggalian menjelang renovasi di Seminario Vescoville. Dalam jurnal di PLOS One, kuburan bayi tersebut diberi nama B19. Kuburan itu merupakan salah satu dari segelintir penguburan manusia-hewan di permakaman Zaman Besi yang digali di halaman seminari.

Para peneliti mengakui bahwa temuan itu jadi bukti terbaru tentang peran anjing yang unik dan kuno sebagai sahabat manusia.

Secara keseluruhan, tim menemukan lebih dari 160 kuburan pria, wanita, dan anak-anak di lokasi tersebut. “Tidak satupun yang mewah, sebagian besar berisi tembikar, perhiasan sederhana, atau beberapa koin,” tulis Gemma Tarlach di laman Atlas Obscura.

Sejumlah kecil kuburan berisi sisa-sisa hewan seperti babi, kambing, atau ayam. Sebagian dari hewan itu tidak utuh, kemungkinan besar dimaksudkan sebagai persembahan makanan bagi orang mati. Di empat kuburan, termasuk B19, para arkeolog menemukan seluruh atau sebagian sisa-sisa kuda atau anjing. Keduanya merupakan hewan yang tidak dimakan oleh masyarakat Cenomani yang tinggal di wilayah tersebut pada saat itu.

Temuan makam manusia dan anjing jadi bukti terbaru tentang peran anjing yang unik dan kuno sebagai sahabat manusia. ( S.R. Thompson et al/CC-BY 4.0)

Makna di balik empat penguburan manusia dan hewan tersebut membuat bingung para peneliti. Kuburan tersebut berasal dari berbagai wilayah pekuburan. Materi genetik yang ditemukan menunjukkan bahwa individu-individu tersebut tidak berasal dari keluarga yang sama atau bahkan berkerabat dekat.

Di kuburan B46, wanita dewasa dimakamkan dengan sisa-sisa lengkap atau sebagian dari lima ekor kuda, hewan ternak, dan seekor anjing. Kuburan B154 berisi seorang pria dewasa dan sisa-sisa seekor kuda. Laki-laki dewasa lainnya dimakamkan di kuburan B102 dengan berserakan tulang belulang seekor anjing kecil.

Anjing dianggap sebagai sahabat manusia dalam sejarah dunia

Dan kemudian ada B19: bayi perempuan dan seekor anjing yang cukup besar, kira-kira seukuran anjing Golden Retriever modern. Berdasarkan gigi dan tulangnya, anjing itu berusia lebih dari 18 bulan. Penyebab kematian tidak dapat ditentukan baik pada bayi perempuan maupun anjing. Tapi bayi tersebut adalah bayi baru lahir atau mungkin lahir mati dalam jangka waktu lama.

Usia bayi mungkin menjadi petunjuk mengapa anjing itu dikuburkan bersamanya. Di Yunani kuno, anjing diasosiasikan dengan dewa yang mengawasi kelahiran dan masa kanak-kanak. Hewan terkadang dikorbankan saat seorang anak lahir untuk mendapatkan restu ilahi.

Menurut tim peneliti, anjing tersebut kemungkinan adalah sosok pendamping, bahkan mungkin anggota keluarga tercinta dari bayi tersebut. Anjing tersebut dikurbankan bukan untuk menenangkan dewa tetapi untuk memberikan kebersamaan dan perlindungan kepada bayi tersebut di akhirat.

Faktanya, ada sesuatu yang aneh tentang pola makan hewan tersebut dan cederanya. Jadi dapat ditafsirkan sebagai bukti bahwa hewan tersebut adalah sahabat manusia saat masih hidup.

Peneliti mempelajari isotop pada tulang anjing B19 dan B102. Mereka menentukan bahwa anjing yang dikuburkan bersama pria dewasa memiliki pola makan yang normal: pemakan segalanya.

Anjing B19 berbeda. Anjing tersebut mengonsumsi makanan yang sangat rendah protein hewani dan sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Anjing B19 juga mengalami patah tulang lama yang tidak sembuh dengan baik di salah satu kaki depannya. Ada kemungkinan—tetapi spekulatif—bahwa anjing tersebut adalah anjing pekerja. Mungkin ia digunakan untuk berburu atau menjaga ternak, hingga mengalami cedera. Setelah itu, mungkin karena tidak dapat menjalankan tugasnya, anjing tersebut dimanjakan. Karena itu ia diberi makan bubur yang sama dengan manusia di rumah tersebut.

Semua penjelasan di atas hanyalah salah satu dari beberapa hipotesis yang diajukan oleh penulis untuk menjelaskan kuburan B19. Meski peneliti tidak bisa memahami sepenuhnya, penemuan mereka menunjukkan hubungan yang sangat kuno dan istimewa antara anjing dan manusia. “Hubungan yang lebih dari sekadar domestikasi dalam sejarah dunia kuno,” tambah Tarlach.

Kapan anjing mulai didomestikasi dan dianggap sebagai sahabat manusia dalam sejarah dunia kuno?

Selain anjing, kucing telah didomestikasi di Mediterania Timur sekitar 10.000 tahun yang lalu. Penguburan manusia dan kucing ditemukan di Siprus sekitar waktu itu menunjukkan bahwa kucing menjadi hewan peliharaan sejak dahulu kala. Namun anjing telah menjadi sahabat manusia sejak lama dan dalam rentang geografis yang lebih luas dalam sejarah dunia kuno.

Beberapa penelitian baru-baru ini memperkirakan waktu domestikasi serigala di Eropa adalah 40.000 tahun yang lalu. Hal ini disimpulkan berdasarkan adanya ciri-ciri anatomi mirip anjing pada beberapa sisa-sisa canid purba. Seperti tengkorak yang lebih pendek dan moncong yang lebih lebar.

Penelitian lain, yang menggabungkan data genetik dan arkeologi, menggambarkan peristiwa domestikasi terpisah di Siberia, sekitar 23.000 tahun yang lalu. Anjing-anjing dari garis keturunan ini kemungkinan besar melintasi jembatan darat Beringia dan memasuki Amerika bersama manusia setidaknya 15.000 tahun yang lalu. Tim lain masih menyimpulkan bahwa domestikasi terjadi di Asia Tengah, Tiongkok, dan lokasi lainnya dalam sejarah dunia kuno.

Asal muasal anjing masih belum jelas karena hal ini terjadi di masa lalu, dan hampir pasti terjadi berkali-kali, di banyak tempat. Hal ini dirinci dalam makalah tahun 2022 di Nature.

Bagaimanapun juga, baik manusia maupun serigala adalah sangat sosial dan cerdas. Manusia dan serigala dapat beradaptasi dengan berbagai ekosistem dan melakukan perjalanan jarak jauh untuk mencari makanan. Nenek moyang kita pasti sering bertemu dengan serigala purba. Kedua kelompok ini kemungkinan besar kadang-kadang menjalin hubungan yang saling menguntungkan. “Mungkin dibangun berdasarkan akses terhadap pangan,” ungkap Tarlach.

Misalnya saja, para pemburu manusia zaman dahulu mungkin telah belajar dari mengamati perburuan berkelompok. Sementara serigala menyadari bahwa tidak bersikap agresif di sekitar manusia akan memberi akses yang lebih baik terhadap makanan. Anjing pertama mungkin memiliki peran utilitarian: mengangkut barang, berburu, dan menjaga.

Penemuan sisa-sisa anjing Bonn-Oberkassel

Penemuan lain juga mengungkapkan bahwa anjing purba berfungsi sebagai sesuatu yang lebih bagi manusia.

Dikenal sebagai anjing Bonn-Oberkassel, hewan tersebut dikuburkan bersama dua orang dewasa dan berbagai barang kuburan. Kuburan itu diperkirakan telah berusia 14.000 tahun. Sebagian sisa-sisa tersebut ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu di sebuah tambang. Awalnya dianggap milik serigala.

Namun, selama dekade terakhir, para peneliti mengamati lebih dekat sisa-sisa tersebut. Mereka mengamati gigi dan tulang anjing Bonn-Oberkassel. Secara anatomi, makhluk itu lebih mirip anjing daripada serigala. Anjing Bonn-Oberkassel kemungkinan besar adalah teman yang nilainya melampaui kegunaan—dengan kata lain, hewan peliharaan.

Hewan tersebut mati ketika berusia sekitar 7 bulan akibat distemper. Anjing muda tersebut mungkin terlalu sakit untuk berburu, menjaga, mengangkut barang, atau bahkan mencari makan sendiri. Namun ia bertahan dari infeksi tersebut setidaknya selama 6 minggu. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa ia mendapat perawatan dari manusia

Para peneliti yang menyelidiki ulang anjing Bonn-Oberkassel menemukan bahwa kuburan tersebut berisi gigi anjing lain yang lebih tua. Namun maknanya tidak jelas.

Sementara itu, tim di Spanyol menemukan tulang kaki berusia 17.000 milik anjing purba. Di wilayah barat daya Prancis yang bergunung-gunung dan dipenuhi gua, tim terpisah menemukan penguburan ganda anjing tertua. Penguburan itu berasal dari sekitar 12.000 tahun yang lalu. Beberapa penguburan anjing yang berumur sekitar 10.000 tahun juga telah ditemukan di Illinois. Lalu penguburan anjing prasejarah telah ditemukan mulai dari Mesir hingga Danau Baikal di Rusia.

Kita mungkin tidak pernah mengetahui secara pasti alasan seekor anjing besar dikuburkan di samping bayi perempuan di Italia. Entah apa perannya, sisa-sisa hewan tersebut merupakan bukti adanya hubungan khusus antara manusia dan anjing.