Riset Geoinformatika Bisa Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia

By Utomo Priyambodo, Kamis, 4 April 2024 | 12:27 WIB
Dua petani Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang sedang beristirahat, duduk di atas batu. Lewat geoinformatika kita dapat memonitor pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia, termasuk di Tanjung Haro ini. (Muhammad Iqbal/National Geographic Indonesia)

“Kita dapat menggunakannya, mengotomatisasikan, dan bisa berjalan cepat, akurat, dengan biaya yang murah,” harapnya.

Empat Kelompok Riset

Lebih rinci dijelaskan Rokhis, ada empat kelompok riset (kelris) di PR Geoinformatika. Pertama, Kelris Geodata, yang bertanggung jawab untuk menyiapkan data dengan standar riset. Tujuannya agar data tersebut siap untuk digunakan. Kedua, Kelris Geokomputasi, membangun komputasi dan metode atau model pengolahan data pengindraan jauh maupun data lapangan.

Ketiga, Kelris Geoinformasi, yang menyajikan data dalam bentuk GIS untuk pengambilan keputusan sementara. Dan keempat, Kelris Geovisulisasi dan Infrastruktur Geoinformatika, yang bertugas menghasilkan visualisasi data, agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.