Selain Angkor Wat, Candi Terpencil di Kamboja Ini Patut Dikunjungi

By Sysilia Tanhati, Minggu, 7 April 2024 | 08:30 WIB
Kompleks Angkor Wat menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Terletak di Kota Angkor, Kamboja, Angkor Wat pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Khmer. (Gary Todd/CC0)

Nationalgeographic.co.id - Kompleks Angkor Wat menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Terletak di Kota Angkor, Kamboja, Angkor Wat pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Khmer. Angkor Wat dibangun pada awal abad ke-12 sebagai candi kenegaraan oleh Raja Suryawarman.

“Hampir 1,4 juta orang berencana untuk mengunjungi Angkor Wat tahun ini,” tulis Anna Mazurek di laman National Geographic. Kompleks ini bak magnet yang menarik wisatawan. Padahal, menurut arkeolog Sarah Klassen, sekitar 176 km timur laut ada situs yang tidak kalah menariknya: Koh Ker.

Koh Ker memiliki piramida terbesar di Kamboja. Situs ini merupakan salah satu dari banyak keajaiban arkeologi bersejarah yang sering dilewatkan oleh para pelancong.

Selain Koh Ker, masih ada 3 situs penting lainnya yang kurang dikenal oleh para wisatawan. Keempat situs tersebut dibangun oleh Kerajaan Khmer yang makmur selama masa kejayaannya dari abad ke-9 hingga ke-15.

Kebangkitan Angkor dan Kerajaan Khmer

Didirikan sekitar tahun 802 M, Kerajaan Khmer berkembang menjadi salah satu kerajaan paling berpengaruh di Asia Tenggara. Kerajaan ini diperintah oleh dinasti raja dewa yang berkuasa dari ibu kota Angkor, rumah bagi kompleks Angkor Wat. Kompleks ini memiliki luar sekitar 400 hektar.

“Kemampuan untuk memanfaatkan semua orang yang diperlukan untuk membangun monumen besar di Angkor sungguh spektakuler,” kata Klassen. Menurutnya, Angkor Wat adalah bukti kekuatan dan kekayaan Kerajaan Khmer.

Karena musim kemarau yang berkepanjangan di Asia Tenggara, sistem waduk dan kanal yang canggih merupakan bagian integral dari tata kelola.

“Pengelolaan air sangat erat kaitannya dan terkait dengan kedudukan raja,” kata Klassen. Karena alasan itu, kegagalan sistem air di kerajaan kemungkinan besar berkontribusi pada kehancurannya.

Sambor Prei Kuk

Kompleks Sambor Prei Kuk menampilkan lebih dari 180 candi bata yang tersebar di hutan lebat di Kamboja timur. Candi tersebut memiliki ikonografi Hindu.

Sambor Prei Kuk. (Chanrasmey Miech/CC BY-SA 4.0)

“Kompleks ini merupakan awal dari jaringan berbagai permukiman pra-Angkor yang tersebar di seluruh Kamboja. Permukiman itu saling terhubung melalui saluran air,” kata arkeolog David Brotherson yang berbasis di Siem Reap.

Tiga kelompok kuil memiliki menara pusat pada platform yang dikelilingi oleh bangunan yang lebih kecil. Menara tersebut dianggap sebagai menara batu bata tertinggi dan terbesar di Kamboja.

Banteay Chhmar

Dibangun oleh Raja Jayavarman VII, kuil utama di situs terpencil abad ke-12 ini adalah salah satu kuil terluas di Kamboja. Banteay Chhmar menampilkan unsur-unsur dari kuil Buddha yang lebih terkenal. “Seperti menara muka Bayon dan relief narasi, akar pohon liar Ta Prohm, dan langkan rumit Preah Khan,” tambah Mazurek. Terdapat Bodhisattva Avalokiteshvara berlengan 32 yang diukir dengan rumit menghiasi dinding barat.

Banteay Chhmar. (Andrewjmarino/CC BY-SA 3.0)

Brotherson mengatakan lokasi strategis di Kamboja barat adalah untuk memproyeksikan otoritas kekuasaan kerajaan kepada musuhnya.

“Sebagian besar belum direstorasi,” tambahnya. “Anda akan mendapatkan pengalaman kuil hutan 'Tomb Raider' yang sesungguhnya.”

Beberapa perusahaan, seperti kelompok Pariwisata Berbasis Komunitas Banteay Chhmar, menawarkan tur ke kuil-kuil yang tersembunyi di dalam hutan.

Preah Vihear

Terletak di lereng curam setinggi 610 meter di Pegunungan Dangrek, kuil Siwa abad ke-10-12 ini adalah situs ziarah kerajaan.

Preah Vihear. (William Brehm/CC BY 2.0)

“Pengaturan geografislah yang membedakannya,” kata Brotherson.

Jalan lintas linier sepanjang 800 meter menghubungkan lima paviliun yang dibangun seluruhnya dari batu pasir. Batu tersebut bersumber dari tambang di gunung. Pengunjung dapat menyewa sepeda motor atau truk untuk menempuh jarak 6,4 km antara pusat tiket dan kuil.

Koh Ker

Prasat Prang, piramida terbesar di Kamboja, adalah pusat dari Koh Ker, bekas ibu kota Angkor.

“Ini satu-satunya situs yang memiliki posisi tersebut selain Angkor. Namun hanya bertahan selama 16 tahun,” kata Klassen. Peralihan kekuasaan kembali ke Angkor adalah salah satu misteri yang masih diselidiki oleh para peneliti seperti Klassen tentang Koh Ker.

Koh Ker. (Public Domain)

Dibangun oleh Raja Jayavarman IV, kompleks Siwa abad ke-10 terkenal dengan banyaknya ukiran lingga. Menurut Ea Darith, direktur Departemen Monumen dan Arkeologi di Otoritas Nasional Preah Vihear, lebih dari 20 kuil menampung lingga. “Tidak hanya piramida,” tambah Darith.

Karena kedekatannya dengan tambang, segala sesuatu di Koh Ker lebih rumit dibandingkan yang ada di Angkor. Seperti piramida, ambang pintu, dan patung setinggi 35 meter.

“Batu monolitik besar pertama kali digunakan di Koh Ker,” kata Darith. Wisatawan dapat mengunjungi Beng Mealea di dekatnya. Beng Mealea merupakan sebuah kompleks Hindu abad ke-12 yang dibangun dengan gaya yang sama dengan Angkor Wat.

Bila Anda berkunjung ke Kamboja, luangkan waktu untuk mengunjungi keempat situs penting di atas.