Sikap Kelam Kaisar Tiongkok hingga Shakespeare atas Gerhana Matahari

By Utomo Priyambodo, Senin, 8 April 2024 | 12:00 WIB
Ada sikap dan pemikiran kelam orang-orang zaman dulu terhadap fenomena gerhana matahari total. Mulai dari kaisar Tiongkok kuno, Yunani kuno, Aztec kuno, Maya kuno, hingga penyair William Shakespeare. (Phil Hart/NASA)

Masyarakat Aztec dengan tega mengorbankan siapa pun yang mereka temukan berkulit terang atau berambut pirang. Hal ini mereka lakukan dengan harapan dapat mencegah setan turun dari langit dan melahap setiap orang.

Di seberang benua pada waktu yang hampir bersamaan, William Shakespeare berkesempatan mengamati gerhana matahari total di langit Inggris. Gerhana matahari itu tepatnya terjadi pada tanggal 7 Maret 1598).

Beberapa tahun kemudian, Shakespeare menulis drama terkenal King Lear, yang memuat kalimat mengenai gerhana matahari. Dia menulis, “gerhana matahari dan bulan yang terlambat ini menandakan hal yang tidak baik bagi kita.”

Hal ini menunjukkan bahwa bahkan sang penyair pun merasa tidak enak melihat matahari lenyap sebentar.