Nationalgeographic.co.id—Selama manusia hidup di Bumi, mereka selalu menemukan alasan untuk saling berselisih, membunuh, atau berperang. Seiring berjalannya waktu, manusia pun menjadi cukup mahir dalam hal itu. Maka tidak mengherankan jika selama bertahun-tahun tentara menemukan beberapa cara yang cukup inventif untuk mendapatkan keuntungan dari musuh.
Sebagian besar strategi perang pun ditiru dan disempurnakan oleh tentara modern. Namun, cukup mengejutkan betapa kreatifnya tentara kuno dalam hal seni berperang.
Berikut adalah beberapa taktik peperangan kuno yang mengejutkan, tetapi sering kali efektif dalam sejarah dunia kuno.
Bangsa Het menerapkan perang biologis pada 1500 SM
Mungkin hanya ada satu hal yang lebih buruk dari perang kimia, dan itu adalah perang biologis. Sekadar menyebut perang biologis di media modern sudah cukup untuk membuat seseorang menjadi bergidik. Namun seperti halnya perang kimia, ini bukanlah taktik perang yang baru. Manusia telah melakukan perang biologis terhadap satu sama lain sejak zaman kuno.
Tentu saja, pada zaman dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bakteri atau virus. Tapi orang di zaman kuno cukup pintar untuk menggabungkan dua hal. Ketika seseorang jatuh sakit, sering kali orang-orang di sekitar mereka segera mulai menunjukkan gejala yang sama.
Kasus perang biologis pertama tercatat dalam teks Het tahun 1500-1200 SM. Orang Het merujuk pada orang-orang yang menderita tularemia yang diusir ke negeri musuh. “Harapannya adalah agar mereka dapat menulari musuh,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins. Taktik ini terbukti sangat efektif.
Ada juga hubungan antara penyebaran penyakit dan pembusukan bangkai hewan dan manusia. Sejak 400 SM, pemanah Scythian mencelupkan anak panah ke dalam tubuh yang membusuk dan darah yang tercemar kotoran. Bangsa Romawi kemudian mengikutinya dan mengadopsi praktik mencelupkan pedang mereka ke dalam darah dan kotoran yang membusuk.
Perang kimia sudah ada sejak abad ke-3 SM
Kita sering menganggap perang kimia sebagai tren yang relatif modern dalam sejarah dunia. Peperangan kimia memunculkan gambaran gas klorin yang digunakan selama Perang Dunia I, Agen Oranye di Vietnam, atau fosfor putih. Kami menganggap taktik peperangan kuno lebih terhormat.
Bukti paling awal penggunaan senjata kimia dalam peperangan berasal dari sekitar abad ke-3 SM. Buktinya ditemukan di situs Dura-Europos, yang terletak di Suriah di sepanjang Sungai Efrat.
Dura-Europos adalah kota Romawi yang jatuh ke tangan Kekaisaran Sasaniyah. Tidak ada sumber tertulis yang menggambarkan pengepungan Dura-Europos, tetapi bukti arkeologi memberikan gambaran yang mengerikan. Tampaknya orang-orang Sasania berusaha menembus tembok kota dengan membuat terowongan di bawahnya. Bangsa Romawi menangkapnya dan mulai menggali terowongan mereka sendiri sebagai tindakan balasan.