Sumber lainnya adalah risalah akhir abad ke-4 yang disebut De rebus bellici. Dokumen ini menyebutkan plumbata berduri.
Selain itu, karya Kaisar Bizantium abad ke-6 Maurice, Strategicon, menyebutkan senjata serupa yang disebut martzobarboulon.
Istilah plumbata mengandung kata plumbum yang berarti timah. Hal ini mengacu pada beban timah yang dipasang pada anak panah. Bila diterjemahkan maka menjadi “anak panah berbobot timah.”
Sementara nama lainnya, mattiobarbuli mengacu pada duri kecil Mars. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dengan dewa perang, Mars, dan menyiratkan bahwa plumbata memiliki kepala yang berduri.
Anak panah perang yang mirip dengan plumbata terus digunakan di Eropa selama Abad Pertengahan. Penggunaan tersebut menunjukkan pengaruh jangka panjang dan adaptasi senjata kuno ini.
Desain dan konstruksi plumbata
Desain dan konstruksi plumbata relatif mudah, namun efektif. Senjata ini terdiri dari kepala panah besi atau ujung tombak dengan beban timah yang dipasang di ujung depannya.
Kombinasi ini menghasilkan anak panah pendek yang dapat dilempar ke atas atau ke bawah oleh prajurit Kekaisaran Romawi. Jika dipasangkan dengan batang kayu yang dihias dengan bulu, keseluruhan anak panah tersebut akan memiliki panjang sekitar 30 cm.
Salah satu contoh arkeologi plumbata memperlihatkan batang besi berukuran 9 cm, dengan sisa 6 cm merupakan berat timah. Kepala anak panah berbentuk segitiga panjang dengan duri agak miring.
Bagian timah, yang seharusnya menampung batang kayu organik yang telah lama terkikis, tampak berlubang.
Penggunaan plumbata dalam peperangan di Kekaisaran Romawi
Plumbata memainkan peran penting dalam peperangan Romawi. Tidak hanya di kalangan infanteri tetapi juga di kalangan unit kavaleri. Meskipun secara spesifik penggunaannya masih belum jelas.