Singkap Sejarah Pantheon, Bangunan Megah Peninggalan Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Selasa, 9 April 2024 | 16:00 WIB
Kekaisaran Romawi meninggalkan bangunan bersejarah yang masih berdiri dengan kokoh hingga kini. Salah satunya adalah Pantheon. (Griffin Wooldridge/Pexels)

Asal-usul nama Pantheon di Kekaisaran Romawi

Sejarawan percaya bahwa Pantheon awalnya memiliki nama yang berbeda. Di bawah pemerintahan Agripa, kemungkinan besar kuil ini adalah kuil pribadi dan bukan kuil umum. Dan nama “Pantheon” paling banyak berspekulasi.

Cassius Dio, seorang Senator Romawi, berspekulasi bahwa “Pantheon” hanyalah nama panggilan untuk bangunan tersebut. Jadi, bukan nama resmi apa pun.

Pantheon secara etimologis berarti menyembah semua dewa. Namun, kecil kemungkinannya Agripa atau aliran lainnya melakukan hal tersebut pada saat itu. Nama tersebut diambil dari patung berbagai dewa yang mengelilingi bangunan atau kemiripan kubah dengan langit.

Arsitektur Pantheon

Pantheon paling terkenal dengan arsitekturnya yang menawan. Bangunan ini memiliki serambi besar di depan gedung. Area serambi ini dilapisi dengan delapan tiang yang masing-masing terbuat dari batu granit yang diangkut dari Mesir.

Granit tersebut dibawa ke Sungai Nil, melintasi Mediterania, lalu ditarik ke Sungai Tiber. Kemudian dibawa melintasi Roma ke lokasi pembangunan. Di belakangnya ada dua baris dari empat kolom lagi.

Kubah Pantheon. (Mohammad Reza Domiri Ganji/CC BY-SA 4.0)

Rotunda adalah suatu prestasi teknik. Rotunda dibangun dari bahan yang berbeda untuk meringankan tekanan pada titik tertentu.

Atapnya dibangun dari travertine, kemudian terakota, kemudian bahan batu apung ringan di bagian luar. Atap tersebut dirancang dalam lima lapisan tertentu agar bahannya semakin ringan semakin tinggi lapisan batunya. Hal ini memungkinkan kubah khas tersebut menahan berat batu tanpa runtuh.

Warisan Pantheon dalam sejarah dunia

Kubah rotunda yang luas dan serambi dengan tiang-tiang telah menginspirasi banyak bangunan terkenal lainnya di seluruh dunia.

Thomas Jefferson terpikat dengan arsitektur bangunannya. Dia mengambil inspirasi dari kubah dan pilarnya untuk berbagai desain bangunan baru. Monticello, rumahnya, memiliki kubah dan serambi serupa dengan kolom.

Gedung US Capitol dan rotunda di Universitas Virginia juga memiliki desain serupa. John Russell Pope, yang merancang tugu peringatan di Washington DC yang didedikasikan untuk Jefferson, juga mengambil inspirasi dari Pantheon.

Ciri-ciri arsitektur ini mewakili pengaruh Romawi di dunia Barat. Dan juga nilai-nilai keadilan, demokrasi, dan kebebasan berpendapat karena ciri-cirinya terdapat di banyak gedung pemerintahan Amerika.