Demam Tulip Sebabkan Gelembung Ekonomi Pertama dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Jumat, 12 April 2024 | 10:00 WIB
Dalam sejarah dunia, gelembung ekonomi pertama disebabkan oleh demam tulip di Republik Belanda pada tahun 1630-an. (Pixabay/Pexels)

Nationalgeographic.co.id - Pada awal musim semi tahun 1637, kegilaan seputar bunga tulip mencapai puncaknya di kota-kota seperti Amsterdam. Selama bertahun-tahun telah berkembang obsesi terhadap bunga yang berasal dari Asia Tengah dalam sejarah dunia. Tulip diyakini baru diperkenalkan ke Eropa melalui Kekaisaran Ottoman pada pertengahan abad ke-16.

Pada pertengahan tahun 1630-an, kesukaan terhadap tulip ini menjadi begitu akut sehingga sering disebut sebagai mania, demam, atau kegilaan.

Pada bulan Februari 1637, kegilaan ini mencapai puncaknya ketika orang-orang mulai memperdagangkan tulip di Amsterdam. Tulip dijual dengan harga yang setara dengan gaji satu tahun seorang pengrajin terampil. Dan kemudian gelembung itu runtuh.

Dalam sejarah dunia, bunga tulip menciptakan gelembung ekonomi pertama.

Belanda memulai demam tulip dalam sejarah dunia

Konteks di mana hal ini akan terjadi sangatlah penting. Pada abad ketujuh belas, Republik Belanda adalah negara dengan perekonomian paling maju di Eropa. Republik Belanda adalah sebuah republik federal di Eropa yang berdiri sejak tahun 1581 hingga 1795, pendahulu Kerajaan Belanda saat ini.

Di masa itu, Belanda mendominasi dalam membawa perdagangan di Atlantik Utara. Misalnya barang tiba di pelabuhan di Eropa Barat dari Swedia, Finlandia, atau wilayah yang terletak di sepanjang pantai selatan Laut Baltik. Bisa dipastikan bahwa barang tersebut tiba dengan kapal Belanda. Perusahaan terbesar di dunia (dan sepanjang sejarah dunia) adalah Perusahaan Hindia Timur Belanda.

Admirael van der Eijck dari katalog P.Cos tahun 1637, dijual seharga 1.045 gulden pada 5 Februari 1637. (Public Domain)

Kekuatan perdagangan ini memungkinkan kota-kota seperti Amsterdam dan Rotterdam untuk berkembang. Era ini dikenal sebagai Zaman Keemasan Belanda. Padahal wilayah Belanda itu relatif kecil di Eropa.

Perekonomian Republik Belanda begitu signifikan. Hal ini membuat para sejarawan ekonomi mengidentifikasi kapitalisme modern yang muncul di kota-kota Amsterdam, London dan Antwerp. "Tepat pada saat demam tulip mulai merajalela," tulis Carl Seaver di laman History Defined.

Bunga tulip diperkenalkan di Republik Belanda

Tulip diperkenalkan ke Republik Belanda sekitar tahun 1593 oleh ahli botani kelahiran Prancis Carolus Clusius. Ia adalah ahli hortikultura ilmiah terkemuka pada akhir abad keenam belas, yang pernah bekerja di Universitas Leiden.