Apa Tujuan Wanita Viking Memodifikasi Bentuk Kepala Jadi Lonjong?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
Dalam sejarah manusia, bangsa kuno melakukan modifikasi pada anggota tubuh mereka dengan berbagai tujuan. Misalnya modifikasi bentuk kepala yang dilakukan oleh wanita Viking. Apa tujuannya? (Mirosław Kuźma/Matthias Toplak)

Jenis modifikasi pasif ini tidak memengaruhi kognisi atau perkembangan. Namun Goldstein mengatakan teknik modifikasi tengkorak yang lebih agresif dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada otak. Misalnya dengan mendorong tengkorak secara aktif dengan beban atau tali pengikat.

“Jika pendekatan ini dilakukan, hal ini mungkin berdampak negatif pada fungsi otak. Terutama jika dilakukan pada awal masa bayi. Sulit untuk mengetahui secara pasti,” tambah Goldstein.

Tengkorak saja tidak dapat memberi tahu peneliti tentang tujuan modifikasi itu. Tapi tengkorak dapat memberi tahu kita lebih banyak tentang bagaimana praktik berpindah antar budaya dan apa maknanya.

Tengkorak mereka yang berbentuk kerucut kemungkinan besar merupakan tanda status, kata Toplak.

“Kami tidak berpikir bahwa mereka dianggap sebagai anggota elite kerajaan di Gotland karena tengkorak mereka yang cacat. Namun mereka adalah simbol kontak dagang yang luas dan kesuksesan komersial karena penampilan mereka yang eksotis.”

Para wanita yang tinggal di Gotland dengan bentuk kepala yang khas ini jelas terlihat menonjol. Bandingkan dengan sesama Viking yang belum berkesempatan bepergian ke luar negeri dan berinteraksi dengan beragam budaya.

“Masih belum sepenuhnya jelas apakah tengkorak yang cacat itu dimaksudkan untuk melambangkan cita-cita kecantikan tertentu. Atau apakah dimaksudkan untuk mengekspresikan keanggotaan suatu kelompok elite atau sosial tertentu,” tulis Toplak.

“Ada kemungkinan bahwa semua aspek ini terjadi secara bersamaan. Dan tengkorak yang cacat tersebut merupakan ekspresi dari elite sosial dan dengan demikian menandakan status. Serta yang pasti, sebagai daya tarik.”